Mukomuko,  (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memperingatkan warga setempat untuk tidak merusak bibit pohon yang baru ditanam di hutan kritis Danau Nibung.

"Ada petugas yang rutin mengawasi bibit pohon itu dan melaporkan apabila ada yang merusaknya," kata Kabid Kehutanan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko Fernandi, di Mukomuko, Kamis.

Pemerintah setempat Senin (15/8) menanam sebanyak 2.000 bibit pohon kayu bawang, sengon, mangga, dan durian bantuan dari PT Sifef Biodivesity Indonesia. Bibit pohon itu untuk memulihkan kerusakan hutan tropis di Danau Nibung di daerah itu.

Ia mengatakan, tidak hanya petugas kehutanan, petugas dari perusahaan yang menanam pohon di hutan kritis rutin melakukan pengawasan pemeliharaan bibit pohon tersebut.

"Tugas perusahaan itu mengganti apabila ada bibit pohon yang rusak," ujarnya.

Ia menyatakan, setelah ditanam maka ribuan bibit pohon tersebut resmi menjadi aset daerah pemerintah setempat. Siapa saja merusaknya akan mendapatkan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

"Bibit pohon itu sudah menjadi aset daerah, sehingga harus dijaga dari penjarahan," ujarnya.

Terkait dengan proses hukum terhadap pelaku pembakar hutan tropis di Danau Nibung, ia mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan kepada aparat kepolisian resor setempat.

Ia mengungkapkan, ada satu orang yang diduga membuka lahan perkebunan kelapa sawit dengan cara membakar hutan tropis di Danau Nibung.

"Kami sudah memberikan teguran kepada oknum warga yang membuka lahan dengan cara membakar hutan di Danau Nibung," ujarnya lagi. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016