Israel diperkirakan akan membebaskan 200 tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup dan hukuman jangka panjang, sebagai ganti empat tentara wanita Israel yang akan dibebaskan pada Minggu mendatang (26/1), kata pejabat Hamas.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Nader Fakhouri, pejabat media yang bertanggung jawab di Kantor Martir, Korban, dan Tahanan Hamas, dan dirilis oleh Kantor Media Tahanan yang berafiliasi dengan Hamas pada Senin (20/1).
Fakhouri menjelaskan bagian kedua dari fase pertama kesepakatan faksi perlawanan Palestina dengan pendudukan Israel akan dimulai pada Sabtu, 25 Januari.
“Pada Sabtu, pihak perlawanan akan mengumumkan nama-nama tahanan Israel yang akan dibebaskan dan sebagai gantinya, pihak pendudukan (Israel) akan memberikan daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan,” katanya.
Dia menjelaskan kesepakatan tersebut menetapkan setiap tentara wanita Israel setara dengan 30 tahanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup dan 20 tahanan dengan hukuman jangka panjang.
Jika jumlah tentara wanita Israel lebih sedikit, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan juga akan berkurang.
“Berdasarkan kedua daftar ini, implementasi sebenarnya akan dilakukan pada Minggu, 26 Januari dengan pembebasan tahanan Palestina dan penyerahan tahanan Israel,” tambahnya.
Mengenai deportasi, Fakhouri menyebut Mesir akan menjadi salah satu tujuan dalam tahap tersebut.
Pada Minggu pagi (19/1), kesepakatan gencatan senjata di Gaza mulai berlaku. Tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari, di mana negosiasi untuk tahap kedua dan ketiga akan dilakukan dengan mediasi Mesir, Qatar, dan AS.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Hamas membebaskan tiga tentara wanita Israel dengan imbalan 90 tahanan Palestina yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.
Secara keseluruhan, Israel saat ini menahan lebih dari 10.300 tahanan Palestina, sementara diperkirakan 96 tahanan Israel ditahan di Gaza, dengan laporan dari Hamas bahwa puluhan dari mereka tewas akibat serangan udara Israel yang tanpa pandang bulu.
Sumber : Anadolu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025