Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan pengeringan air irigasi sayap kiri di daerah itu tidak merusak tanaman padi di areal persawahan seluas 500 hektare di daerah itu.

"Pengeringan air irigasi sayap kanan tidak merusak tanaman padi karena sebagian besar tanaman padi itu sudah panen," kata Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Hari Mastaman, di Mukomuko, Selasa.

Pemerintah setempat menjadwal kegiatan pengeringan air irigasi sayap kanan pada pertenganan bulan Agustus dan irigasi sayap kiri pada awal September.

Ia mengatakan, pemerintah setempat mengeringkan air irigasi tersebut karena mayoritas tanaman padi sawah dalam kawasan irigasi tersebut tidak ada lagi yang ketergantungan dengan air.

"Masih ada tanaman padi di sawah dalam kawasan irigasi tersebut tetapi sebentar lagi panen sehingga tidak memerlukan air," ujarnya.

Sedangkan jadwal pengeringan air irigasi sayap kiri yang mengairi seluas 2.500 hektare sawah di daerah itu, katanya, rencananya dilaksanakan pada awal bulan September tahun ini. Tetapi belum final karena masih ada tanaman padi yang berumur 1,5 bulan yang membutuhkan air.

Untuk pengeringan air irigasi sayap kiri, katanya, harus dirapatkan terlebih dahulu dengan instansi terkait dan petani setempat. Jangan sampai pengeringan merusak tanaman padi petani setempat.

"Kita rapat dahulu supaya pengeringan tidak merusak tanaman padi petani," ujarnya lagi.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016