Mukomuko (Antara) - Bagian Administrasi Ekonomi dan Penanaman Modal Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan produksi getah karet petani di daerah itu selama seminggu terakhir mengalami penurunan dratis mencapai 100 persen.

"Produksi getah karet petani setempat turun karena kondisi tanaman karet sekarang mengalami daun gugur," kata Kabag Administrasi Ekonomi dan Penanaman Modal Pemerintah Kabupaten Mukomuko Sunandi, di Mukomuko, Rabu.

Ia menyebutkan, petani yang memiliki lahan tanaman karet seluas satu hektare biasanya mendapatkan sebanyak 300 kilogram (kg) per bulan , sekarang turun menjadi 150 kg per bulan.

Ia mengatakan, mayoritas petani kebun karet di daerah itu sudah mengetahui kondisi tanaman karet pada saat gugur daun. Karena setelah gugur daun, selanjutnya tumbuh daun muda.

"Produksi getah karet petani stabil setelah selesai gugur daun dan tumbuh daun muda," ujarnya.

Kendati demikian, katanya, harga jual getah karet bersih di tingkat petani di daerah itu sejak sepekan terakhir mengalami kenaikan dari Rp4.500 menjadi Rp6.000 per kilogram (Kg).

Sedangkan, lanjutnya, harga getah karet kotor naik dari Rp4.000 menjadi Rp5.000 per kg.

Ia mengatakan, meskipun kenaikan harga getah karet itu belum sepenuhnya meningkatkan pendapatan petani setempat.

"Kalau harga getah karet itu naik sebesar Rp10.000 per kg," ujarnya lagi.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016