Sub Koordinator Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu Yuhan Syahmeri di Kota Bengkulu, Rabu, mengatakan harga tersebut terjadi tidak hanya di tingkat petani tetapi juga di tingkat pabrik pengolahan karet.
"Penurunan harga getah karet tidak hanya di tingkat petani saja tapi juga ditingkat pabrik juga mengalami penurunan harga," kata Yuhan.
Ia menjelaskan, turunnya harga getah karet tersebut disebabkan karena naiknya harga harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sebab para tengkulak yang mengangkut karet dari petani membutuhkan kendaraan dan ketika harga BBM naik, maka secara otomatis ikut meningkatkan biaya operasional kendaraan.
Namun turunnya harga getah karet tersebut dapat segera berakhir karena adanya dampak dari penurunan harga karet tersebut secara langsung berdampak kepada pendapatan petani karet di daerah.
"Untuk saat ini kami belum bisa memprediksi penurunan harga karet ini akan berlangsung berapa lama dan kapan harga akan kembali naik," ujarnya.
Saat ini harga getah karet telah menurun dari Rp12,7 ribu per kilogram pada awal September 2022 menjadi Rp9 ribu per kilogram pada 13 September 2022.