Bengkulu (Antara) - Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatera Selatan, mengapresiasi pengembangan Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur, Bengkulu, untuk pengembangan poros maritim wilayah Pantai Barat Sumatera.

"Kami mengapresiasi pengembangan Pelabuhan Linau karena secara geografis OKU Selatan lebih dekat ke Linau, Bengkulu," kata Bupati OKU Selatan, Popo Ali Martopo di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur, Bengkulu menjadi harapan bagi Pemkab OKU Selatan menjadi pintu keluar sejumlah komoditi andalan daerah itu.

Secara administrasi kata Popo, wilayah OKU Selatan masuk dalam Pemprov Sumsel, namun secara geografis lebih dekat dengan kabupaten yang juga berbatasan dengan Provinsi Lampung itu.

"Pembangunan Pelabuhan Linau di Kaur sangat ditunggu-tunggu masyarakat OKU Selatan, bahkan yang di Tanjung Siapi-api, Sumsel kalah heboh," kata Popo.

Apalagi pengembangan pelabuhan tersebut juga diikuti dengan pembangunan jalur baru yang menghubungkan Provinsi Bengkulu-Sumatera Selatan lewat rute, Muara Sahung (Bengkulu) menuju Muara Dua (Sumsel).

Pemerintah pusat mengalokasikan dana tahap dua sebesar Rp46 miliar untuk melanjutkan pembangunan Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur. Pembangunan tahap pertama dimulai pada 2015 dan ditargetkan tuntas pada 2017 dengan anggaran Rp100 miliar.

Pengembangan kapasitas pelabuhan tersebut untuk menampung kapal-kapal berbobot besar mencapai 60 hingga 100 ribu ton berlabuh di pelabuhan ini.

Selama ini, kapal yang singgah ke Pelabuhan Linau hanya berupa kapal perintis yang mengangkut hasil bumi berupa kopi, lada, dan lainnya.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016