Bengkulu (Antara) - Pemerintah pusat mengucurkan dana lebih dari Rp100 miliar untuk mengembangkan sejumlah fasilitas di Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Linau Bintuhan, Kementerian Perhubungan, Jondra Juis di Bengkulu, Senin, mengatakan pembangunan fasilitas di pelabuhan itu dimulai pada tahun anggaran 2015 dengan dana Rp70 miliar dan tahun anggaran 2016 sebesar Rp35 miliar.
"Pembangunan fasilitas pelabuhan mulai dari pembangunan dermaga, lapangan penumpukan dan sejumlah fasilitas darat lainnya," kata Jondra di Bengkulu.
Saat rapat koordinasi penetapan areal lingkungan dan areal kerja Pelabuhan Linau di Kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu, Jondra mengatakan pembangunan sejumlah fasilitas pelabuhan itu akan meningkatkan status Pelabuhan Linau dari pelabuhan pengumpan menjadi pelabuhan pengumpul.
Namun, ia menyayangkan pengucuran dana sebesar Rp70 mililar pada tahap pertama atau tahun anggaran 2015 tidak seluruhnya terserap dikarenakan berbagai kendala.
"Ada beberapa kendala, termasuk persoalan Amdal yang belum tuntas, jadi tidak seluruhnya anggaran terserap," kata dia.
Pembangunan tahap kedua dengan dana Rp30 miliar dari APBN tahun anggaran 2016 tetap dilanjutkan untuk membangun dermaga hingga mencapai 220 meter.
Pembangunan dermaga mencapai ratusan meter tersebut dan kedalaman laut mencapai 17 meter, maka kapal-kapal besar dapat berlabuh di pelabuhan itu.
"Kalau sudah beroperasi maka kapal pengangkut batu bara, pasir biji besi dan minyak sawit bisa berlabuh di Linau," kata dia.
Selama ini kata Jondra, Pelabuhan Linau hanya digunakan sebagai tempat berlabuh kapal perintis Sabuk Nusantara yakni kapal pengangkut barang dan penumpang yang melayani rute, Linau-Pulau Enggano-Kota Bengkulu-Mentawai-Pelabuhan Teluk Bayur.
Setelah pembangunan dermaga dan sejumlah fasilitas lainnya, maka kapal pengangkut barang termasuk komoditas andalan Bengkulu dapat dilakukan melalui pelabuhan tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar mengatakan peningkatan status Pelabuhan Linau akan menggerakkan perekonomian di wilayah perbatasan Bengkulu dengan Provinsi Lampung itu.
"Pembangunan Pelabuhan Linau akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah Kaur, apalagi ada rencana pembangunan rel kereta api menghubungkan Pelabuhan Linau dengan Muara Enim, Sumatera Selatan," kata dia.
Pembangunan rel kereta api itu untuk mendukung kelancaran angkutan batu bara dari Sumatera Selatan untuk dikirim ke berbagai tujuan melalui Pelabuhan Linau.***1***
Pemerintah kucurkan Rp100 miliar untuk Pelabuhan Linau
Senin, 27 Juni 2016 19:07 WIB 3173