Mukomuko (Antara) - Sejumlah orang yang berasal dari Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dilaporkan merusak hutan di sepanjang sempadan Danau Nibung di wilayah itu.
"Hutan yang dirusak itu berada sebelah kiri jalan masuk menuju Danau Nibung atau berjarak sekitar 100 meter dari sempadan danau itu," kata warga Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, Seno di Mukomuko, Jumat.
Namun, katanya, sampai sekarang belum ada aktivitas pembakaran hutan di sekitar danau itu. Sekarang mayoritas pohon kecil dan besar di hutan dekat danau tersebut tumbang akibat ditebang.
Ia mengatakan, kemungkinan setelah semua pohonnya ditebang, baru dibakar.
"Pohon yang telah ditebang di hutan itu sekarang sudah kering sehingga sangat mudah terbakar," ujarnya.
Ia mengatakan, dia belum melaporkan masalah itu kepada bidang kehutanan pemerintah setempat.
Kabid Kehutanan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Fernandi mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait kerusakan hutan di Danau Nibung.
"Saya akan mengutus petugas untuk mengecek kebenarannya," ujarnya lagi. ***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Hutan yang dirusak itu berada sebelah kiri jalan masuk menuju Danau Nibung atau berjarak sekitar 100 meter dari sempadan danau itu," kata warga Desa Ujung Padang, Kecamatan Kota Mukomuko, Seno di Mukomuko, Jumat.
Namun, katanya, sampai sekarang belum ada aktivitas pembakaran hutan di sekitar danau itu. Sekarang mayoritas pohon kecil dan besar di hutan dekat danau tersebut tumbang akibat ditebang.
Ia mengatakan, kemungkinan setelah semua pohonnya ditebang, baru dibakar.
"Pohon yang telah ditebang di hutan itu sekarang sudah kering sehingga sangat mudah terbakar," ujarnya.
Ia mengatakan, dia belum melaporkan masalah itu kepada bidang kehutanan pemerintah setempat.
Kabid Kehutanan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Fernandi mengatakan, pihaknya belum menerima laporan terkait kerusakan hutan di Danau Nibung.
"Saya akan mengutus petugas untuk mengecek kebenarannya," ujarnya lagi. ***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016