Mukomuko (Antara) - Gelombang setinggi sekitar 3,5 hingga lima meter yang melanda perairan laut di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memaksa nelayan tradisional yang menggunakan perahu motor di daerah itu pulang lebih awal dari biasanya.

"Beberapa hari terakhir nelayan pulang melaut lebih awal sekitar pukul 10.00 WIB. Padahal sebelumnya paling cepat pukul 12.00 WIB," kata Kabid Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mukomuko Rahmad Hidayat, di Mukomuko, Jumat.

Menurutnya, nelayan pulang lebih awal karena mereka tidak berani mengambil risiko perahu motor karam diterjang gelombang tinggi.

Ia mengatakan, tidak hanya gelombang tinggi, termasuk angin kencang yang menerpa perairan laut di daerah itu.

"Nelayan biasanya berangkat melaut pada pagi hari. Karena gelombang tinggi dan angin kencang di perairan laut di daerah ini memaksa mereka harus pulang lebih awal," ujarnya.

Ia berharap, tidak ada perahu nelayan yang karam selama gelimbang tinggi dan angin kencang melanda perairan laut di daerah itu.

Ia menyebutkan, selama tiga hari sejak tanggal 8-10 September 2016 gelombang laut di daerah itu setinggi 3,5 hingga lima meter.

Ia mengatakan ketinggian gelombang laut di daerah berdasarkan data prakiraan cuaca wilayah barat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Teluk Bayur Padang.

Menurutnya, berdasarkan data dari BMKG tinggi gelombang di Samudra Hindia Barat Bengkulu berkisar tiga hingga lima meter begitu juga di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai.

"Data tinggi gelombang di dua wilayah perairan laut itu yang paling masuk di perairan laut di daerah itu," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, kecepatan angin yang berembus selama dua hari di daerah itu berkisar antara 02-20 knot, dan hujan ringan.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016