Rejanglebong (Antara) - Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan penyebaran penyakit rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies (HPR) saat ini masih menjadi ancaman warga daerah itu.

Menurut keterangan Kabid Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL) Dinas Kesehatan Rejanglebong, Nunung Tri Mulyanti di Rejanglebong, Rabu, ancaman penularan rabies ini karena tingginya populasi HPR dalam 15 kecamatan di wilayah itu.

"Warga Kabupaten Rejanglebong diminta untuk selalu waspada agar tidak tertular penyakit rabies yang disebabkan gigitan HPR seperti anjing, kucing dan kera," katanya.

Tingginya ancaman penyebaran rabies di Rejanglebong ini kata dia, dilihat dari data warga yang berobat akibat terkena gigitan HPR terhitung Januari-Agustus 2016 sudah mencapai 65 kasus, kendati demikian belum ditemukan warga yang dinyatakan positif rabies.

"Warga ini hanya mengalami luka gigitan akibat HP baik oleh anjing, kucing maupun kera, dari jumlah warga yang menjadi korbannya ini belum yang dinyatakan positif menderita rabies," ujarnya.

Berdasarkan catatan pihaknya jumlah warga Rejanglebong yang meninggal dunia karena dinyatakan positif terkena rabies pada 2014 lalu sebanyak dua orang, kemudian pada 2015 nihil.

Sedangkan untuk 2016 sudah ada satu orang korban meninggal dunia atas nama Gery (13) yang terkena gigitan kucing pada 6 November 2015 dan kemudian meninggal dunia pada 15 Januari 2016.

Untuk mengantisipasi penyebaran rabies ini pihaknya sudah menyiagakan 27 rabies center tersebar di 15 kecamatan, selain itu juga akan menyosialisasikan pencegahan rabies di Desa Taba Padang, Kecamatan Binduriang dalam rangka peringatan hari rabies sedunia 2016.

Sementara itu ketersediaan vaksin anti rabies (VAR) yang ada di Dinkes Rejanglebong sampai saat ini sudah terpakai sebanyak 65 paket. Jumlah ini akan terus ditambah jika dianggap kurang, karena VAR ini tidak termasuk dalam obat-obatan yang dijamin BPJS kesehatan.****4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016