Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memastikan pengeringan air irigasi teknis di daerah itu tidak merusak tanaman padi di lahan seluas 900 hektare milik petani setempat.

"Tanaman padi milik petani setempat sudah mulai menjelang panen. Meskipun belum 100 persen tanaman padi panen tetapi angka kritis sudah berlalu," kata Kabid Pertanian Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Hari Mastaman di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu setelah pemerintah setempat telah melakukan pengeringan secara total air irigasi, Sabtu (1/10).

Pemerintah setempat sebelumnya menunda pengeringan air irigasi di sejumlah saluran sekunder karena air irigasi tersebut masih dibutuhkan oleh petani untuk pengairan tanaman padi di lahan seluas 900 hektare di daerah itu.

Ia mengatakan, kalau sekarang ini tidak ada lagi kendala pemerintah setempat mengeringkan air irigasi karena tanaman padi sebentar lagi panen.

Ia menyebutkan, sebelumnya seluas 900 hektare sawah petani di Kecamatan Lubuk Pinang yang membutuhkan air dari irigasi teknis di wilayah itu.

Menurut dia, meskipun jadwal pengeringan air irigasi mulai pertengahan bulan Agustus dan awal September, namun petani yang belum panen masih dapat mengambil air di ujung saluran irigasi.

"Sawah petani yang masih membutuhkan air irigasi tersebut lokasinya berada di ujung. Di lokasi tersebut air irigasi masih tersedia.

Ia menerangkan, meskipun air irigasi belum dikeringkan secara total saat itu, tetapi tidak menghambat kegiatan pemerintah membangun saluran dan merehab kerusakan saluran irigasi di daerah itu. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016