Mukomuko (Antara) - Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyarankan warga masyarakat setempat agar membuat konstruksi bangunan untuk perumahan yang tahan terhadap guncangan gempa bumi.
"Daerah kita ini rawan terhadap gempa bumi, untuk itu kita harus bersahabat dengan gempa, kita harus menyiapkan segala sesuatunya termasuk kekuatan rumah yang tahan gempa bumi," kata Bupati Mukomuko Choirul Huda, di Mukomuko, Selasa.
Bupati mengatakan hal itu saat menyerahkan secara simbolis bantuan untuk rehab sebanyak 28 bangunan rumah rusak berat dan sedang akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 SR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ia mengatakan, ketika melihat pondasi rumah warga yang rusak berat akibat gempa bumi di daerah itu dibangun biasa saja, tidak memiliki kekuatan.
Menurutnya, seharusnya warga mulai membangun dari awal itu memperhatikan kekuatan pondasi rumahnya karena pondasi yang menahan bangunan rumah.
Selain itu, sebutnya, bangunan rumah yang tahan gempa itu seperti salah satunya semi permanen, yakni material bangunannya menggunakan sebagian beton dan kayu.
Bupati mengatakan, bangunan rumahnya itu semi permanen. Meskipun beberapa kali terjadi gempa bumi di daerah itu tetapi masih tahan sampai sekarang.
"Kalau dari depan orang pasti menyangka rumah saya itu beton semua, padahal di belakangnya papan ditutup dengan triplek agar kelihatan rapi seperti rumah permanen," ujarnya.
Ia berharap, dari pengalaman selama ini membuat warga masyarakat setempat semakin waspada demi keselamatannya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Daerah kita ini rawan terhadap gempa bumi, untuk itu kita harus bersahabat dengan gempa, kita harus menyiapkan segala sesuatunya termasuk kekuatan rumah yang tahan gempa bumi," kata Bupati Mukomuko Choirul Huda, di Mukomuko, Selasa.
Bupati mengatakan hal itu saat menyerahkan secara simbolis bantuan untuk rehab sebanyak 28 bangunan rumah rusak berat dan sedang akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 SR dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Ia mengatakan, ketika melihat pondasi rumah warga yang rusak berat akibat gempa bumi di daerah itu dibangun biasa saja, tidak memiliki kekuatan.
Menurutnya, seharusnya warga mulai membangun dari awal itu memperhatikan kekuatan pondasi rumahnya karena pondasi yang menahan bangunan rumah.
Selain itu, sebutnya, bangunan rumah yang tahan gempa itu seperti salah satunya semi permanen, yakni material bangunannya menggunakan sebagian beton dan kayu.
Bupati mengatakan, bangunan rumahnya itu semi permanen. Meskipun beberapa kali terjadi gempa bumi di daerah itu tetapi masih tahan sampai sekarang.
"Kalau dari depan orang pasti menyangka rumah saya itu beton semua, padahal di belakangnya papan ditutup dengan triplek agar kelihatan rapi seperti rumah permanen," ujarnya.
Ia berharap, dari pengalaman selama ini membuat warga masyarakat setempat semakin waspada demi keselamatannya.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016