Rejanglebong (Antara) - Pondok pesantren Alhijaz Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, yang merupakan cabang Pondok Pesantren Tebu Ireng segera melakukan seleksi penerimaan tenaga pengajar yang mereka butuhkan.

Sekretaris Yayasan Alhijaz yang juga kepala Kemenag Rejanglebong Ch M Naseh di Rejanglebong, Rabu, mengatakan, rencana perekrutan calon pengajar Ponpes Alhijaz cabang Ponpes Tebu Ireng di Rejanglebong ini untuk tahap awal sebanyak 10 orang.

"Tenaga pengajar yang dibutuhkan ini nantinya akan ditempatkan di Ponpes Alhijaz cabang Ponpes Tebu Ireng. Kalau ada yang mau mendaftar silahkan masukkan berkas lamaran ke sekretariat Alhijaz di Jalan Kartini Curup," katanya.

Tenaga pengajar yang dibutuhkan cabang Ponpes Tebu Ireng tersebut, kata dia, sebanyak 10 orang dengan kualifikasi pendidikan minimal S-2, sedangkan untuk syarat lainnya sama dengan syarat melamar pekerjaan pada umumnya.

Selain itu para pelamar ini juga dituntut memiliki kemampuan membaca dan menulis Alquran berikut artinya, serta memiliki jiwa pendidikan.

Jika nantinya didapatkan 10 orang yang lulus seleksi, tambah dia, maka calon tenaga pengajar ini akan dimagangkan selama enam bulan di Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur, dengan tujuan agar para pengajar ini bisa memahami dan mengetahui pola dan sistem pendidikan di sana.

Sebelumnya, pada 19 Agustus 2016, pengasuh Ponpes Tebu Ireng Jombang KH Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Solah datang ke Rejanglebong, guna melakukan peletakan batu pertama pendirian Ponpes Al-Hijaz cabang Tebu Ireng di Desa Air Kati, Kecamatan Padang Ulak Tanding. Pendirian cabang ke 10 dari Ponpes Tebu Ireng Jombang, dilakukan di atas lahan seluas 10 hektare yang disiapkan Pemkab Rejanglebong.

Pembangunan Ponpes itu sendiri dijadwalkan selesai 2017 mendatang, di mana selain untuk pengembangan pondok pesantren juga program pembangunan mental masyarakat terutama di wilayah yang terkenal setelah mencuatnya kasus pemerkosaan dan pembunuhan Yuyun (14), siswi SMP di daerah itu. ***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016