Rejanglebong (Antara) - Desa Sumber Urip, Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, yang ditetapkan sebagai salah satu desa siaga bencana di daerah itu telah memiliki 40 relawan penanggulangan bencana.

Menurut Komandan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Mardiani, saat ditemui di Rejanglebong, Rabu, menjelaskan relawan penanggulangan bencana alam itu merupakan warga setempat dengan usia di atas 17 tahun.

Desa Sumber Urip bersama Desa Mojorejo, Kecamatan Sindang Kelingi, sejak 2011 lalu ditetapkan sebagai desa percontohan siaga bencana di Provinsi Bengkulu, terutama kesiapsiagaan terhadap bencana alam gunung meletus yang berasal dari Gunung Api Bukit Kaba.

"Desa Siaga Bencana ini di bawah binaan PMI Rejanglebong dan juga termasuk salah satu desa tangguh bencana di bawah binaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Rejanglebong bersama dengan Desa Talang Lahat dan Desa Air Merah," katanya.

Peran dari relawan siaga bencana itu, kata dia, selain memberikan pertolongan saat terjadi bencana alam gunung meletus juga melakukan sosialisasi ke dalam warga daerah itu berupa penanganan ataupun upaya-upaya yang harus dilakukan termasuk mengarahkan warga ke jalur evakuasi.

Relawan desa siaga bencana itu berasal dari unsur pejabat desa, kemudian remaja masjid, anggota Karang Taruna dan kelompok masyarakat lainnya. Setiap enam bulan sekali para relawan ini melakukan pertemuan rutin.

"Dalam pertemuan ini selain membahas sejumlah rencana kegiatan juga dilakukan simulasi penanggulangan bencana, tujuannya agar para anggota ini tidak lupa teknis penanganan mulai dari cara membawa tandu, memasang tenda serta upaya-upaya penyelamatan korban," ujarnya.

Sejauh ini peralatan pendukung siaga bencana yang ada di Desa Sumber Urip, kata Mardiani, di antaranya tenda untuk dapur umum, kemudian peralatan pertolongan pertama, pengeras suara dan peralatan komunikasi, serta alat pelampung untuk korban banjir.

Sedangkan alat yang belum ada ialah tali temali untuk proses evakuasi korban jatuh ke jurang atau untuk kegunaan lainnya, karena Desa Sumber Urip saat ini sudah memiliki SAR air, SAR gunung dan SAR rimba.

"Untuk SAR gunung ini membutuhkan tali temali tersebut," ungkapnya. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016