Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bengkulu Firman Romzi di Bengkulu, Sabtu, menyebutkan program tersebut akan menyesuaikan dengan permintaan kerja yang diinginkan masyarakat.
"Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan program ini bisa didapatkan dengan cara mendaftar daring atau ke Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bengkulu," ujar dia.
Untuk pelatihan yang disediakan seperti menjahit, tata boga, perhotelan, komputer, sopir, jasa konstruksi atau pertukangan, jasa kelistrikan.
Kemudian pelatihan terkait teknik las, otomotif dan lainnya, serta pihaknya juga akan membuka pelatihan pada bidang IT seperti desain grafis, programer dan sejenisnya.
Pada proses pelatihan, pihaknya telah bekerja sama dengan 80 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) se-Kota Bengkulu dan LPK tersebut mencakupi seluruh jenis bidang pekerjaan.
"Kita arahkan agar seluruh Lembaga pelatihan yang ada saat ini harus terdaftar agar bisa menjadi tempat bagi masyarakat untuk mengikuti pelatihan," katanya.
Untuk program pra kerja atau pelatihan pada 2024 akan dibuka secara serentak pada pertengahan tahun ini, dan kuota yang disiapkan pemerintah tidak terbatas, sehingga berapa pun jumlahnya akan ditampung.
"Pertengahan tahun ini sudah dibuka, makanya kita siapkan LPK untuk menampung pelatihan pra kerja itu," cakapnya.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi telah mengikuti rilis Laporan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja pada 2023 oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di Jakarta.
Sebelumnya, Penjabat Wali Kota Bengkulu Arif Gunadi telah mengikuti rilis Laporan Pelaksanaan Program Kartu Prakerja pada 2023 oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI di Jakarta.
Pada laporan tersebut, terdapat peningkatan peluang kerja serta penurunan jumlah pengangguran di Kota Bengkulu.
Seperti pada 2021 angka pengangguran berada di angka 6,35 persen, pada 2022 di angka 6,15 persen dan pada 2023 kembali turun di angka 5,04 persen.
Firman menjelaskan jumlah penerima efektif program kartu prakerja 2020 sampai 2022 sebesar 51.839 peserta dan 2023 hingga 2024 yaitu 1.643 peserta.
Selain mendapatkan pelatihan dan keterampilan, peserta juga mendapatkan semi bansos sekitar Rp2,4 juta.
"Ada wacana di tahun ini akan dinaikkan menjadi Rp3 juta per orang. Program ini sangat berdampak dalam meningkatkan kompetensi, sehingga membuka peluang bagi warga untuk mendapatkan pekerjaan baru atau memulai usaha mandiri," sebut Firman.*