Rejanglebong (Antara) - Desa Sumber Urip yang berada di zona merah Gunung Api Bukit Kaba di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menjadi percontohan desa siaga bencana

Kepala Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Yadi Susanto saat ditemui, Kamis, menjelaskan desa yang dipimpinnya itu dijadikan sebagai desa percontohan siaga bencana di Provinsi Bengkulu atas kerja sama Palang Merah Indonesia dan German Red Cros (GRC) pada 2011.

"Desa Sumber Urip ini merupakan lokasi terdekat dengan Gunung Api Bukit Kaba, atau masuk dalam zona merah yang akan terdampak jika terjadi letusan gunung berapi," katanya.

Dari enam dusun yang ada di desa itu kata dia, satu dusun terletak persis di kaki gunung yakni Dusun Enam, dengan jarak pemukiman dengan gunung sekitar 3 KM.

Ditetapkannya Desa Sumber Urip menjadi desa siaga bencana kata dia, saat ini telah memberikan sejumlah manfaat yang besar.

Kalangan warga desa yang sebagian besar berprofesi sebagai petani sayuran itu, secara perlahan mulai menguasai tekhnis penangulangan bencana, penguasaan jalur evakuasi berikut titik-titik untuk berkumpulnya.

Kendati mereka tidak mengharapkan gunung berapi aktif yang memiliki ketinggian 1.938 meter diatas permukaan laut (Mdpl) itu meletus, namun dirinya selalu mengingatkan kalangan warga setempat untuk selalu waspada akan ancaman gunung meletus tersebut karena mereka tidak bisa menebaknya.

Gunung Api Bukit Kaba yang pernah meletus pada 1883 itu tambah dia, terletak di Desa Sumber Urip yang memiliki luas wilayah 650 KM persegi, dengan jumlah penduduk 2.158 jiwa atau 721 KK, dan berbatasan dengan sejumlah desa diantaranya Desa Sumber Bening, Desa Talang Lahat, kemudian hutan wisata Gunung Api Bukit Kaba dan berbatasan dengan Desa Karang Jaya.

Kondisi Gunung Api Bukit Kaba sendiri kata Yadi Susanto yang saat ini memegang jabatan Kades Sumber Urip untuk kedua kalinya itu, masih dalam kondisi aman. Gunung yang disebut bukit oleh masyarakat daerah itu setiap hari libur sekolah, maupun libur nasional selalui ramai dikunjungi pendaki yang datang dari berbagai daerah baik hanya sekadar jalan-jalan maupun berkemah.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016