Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengalokasikan dana sekitar Rp1 miliar dalam APBD perubahan tahun ini untuk membangun sebanyak tujuh titik jalan usaha tani (JUT) di daerah itu.
"Saat ini kami masih menunggu daftar pengisian anggaran untuk melaksanakan pembangunan JUT tersebut," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Selasa.
Ia menyebutkan, sebanyak tujuh titik JUT itu tersebar di Kecamatan Lubuk Pinang, Air Manjuto, dan Selagan Raya. Tiga wilayah itu merupakan sentra tanaman pangan di daerah ini.
Ia mengatakan, berdasarkan analisanya setiap satu titik JUT tersebut bisa dimanfaatkan oleh kelompok petani yang mempunyai lahan seluas 40 hektare.
Ia menargetkan, sebanyak tujuh titik JUT ini dapat dimanfaatkan oleh tujuh kelompok tani yang mempunyai lahan persawahan dalam kawasan irigasi seluas 280 hektare.
Ia menjelaskan, bentuk kegiatan ini berupa pembukaan jalan baru. Karena selama ini di lokasi tersebut belum ada jalan untuk membawa hasil panen keluar dari sawah.
"Selama ini petani menggunakan sistem `lancir` pakai kendaraan roda dua sehingga biaya operasionalnya tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya JUT tersebut diharapkan dapat membantu petani mengeluarkan dan menjual hasil panen padi sawahnya. ***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Saat ini kami masih menunggu daftar pengisian anggaran untuk melaksanakan pembangunan JUT tersebut," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Selasa.
Ia menyebutkan, sebanyak tujuh titik JUT itu tersebar di Kecamatan Lubuk Pinang, Air Manjuto, dan Selagan Raya. Tiga wilayah itu merupakan sentra tanaman pangan di daerah ini.
Ia mengatakan, berdasarkan analisanya setiap satu titik JUT tersebut bisa dimanfaatkan oleh kelompok petani yang mempunyai lahan seluas 40 hektare.
Ia menargetkan, sebanyak tujuh titik JUT ini dapat dimanfaatkan oleh tujuh kelompok tani yang mempunyai lahan persawahan dalam kawasan irigasi seluas 280 hektare.
Ia menjelaskan, bentuk kegiatan ini berupa pembukaan jalan baru. Karena selama ini di lokasi tersebut belum ada jalan untuk membawa hasil panen keluar dari sawah.
"Selama ini petani menggunakan sistem `lancir` pakai kendaraan roda dua sehingga biaya operasionalnya tinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan adanya JUT tersebut diharapkan dapat membantu petani mengeluarkan dan menjual hasil panen padi sawahnya. ***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016