Rejang Lebong (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengharapkan pemerintah pusat segera memperbaiki kerusakan jalan negara akibat tanah longsor di daerah itu.

Kepala BPBD Rejang Lebong, Basuki, di Rejang Lebong, Jumat, menjelaskan kerusakan jalan negara itu terjadi akibat jalan longsor maupun banjir yang terjadi di beberapa titik di wilayah itu.

"Untuk jalan negara yang mengalami kerusakan akibat tanah longsor ini terjadi di Simpang Poak, Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah. Selanjutnya di dua titik di Desa Cahaya Negeri, Kecamatan Sindang Kelingi maupun beberapa titik lainnya," kata Basuki.

Kerusakan jalan negara akibat tanah longsor itu kata dia, untuk di Simpang Poak sudah terjadi sejak 2015 lalu, dan di dua titik dalam wilayah Desa Cahaya Negeri terjadi pada awal 2015 dan satu titik lagi terjadi pada September 2016 lalu.

"Untuk kerusakan jalan negara ini sebelumnya sudah ditinjau oleh Plt Gubernur Bengkulu serta Gubernur Bengkulu defenitif Ridwan Mukti, namun sampai sekarang belum ada realisasinya. Kami harapkan kedua jalan ini segera diperbaiki sehingga tidak memutuskan jalan negara tersebut," ujarnya.

Perbaikan jalan negara yang terancam putus itu tambah dia, tidak bisa dilaksanakan oleh daerah setempat mengingat jalannya berstatus milik pusat dan anggarannya juga sangat besar.

Sementara itu selain jalan negara yang mengalami kerusakan oleh tanah longsor, hal yang sama juga dialami oleh jalan provinsi tepatnya di Desa Merantau Kecamatan Sindang Beliti Ilir, jalan ini terancam putus akibat abrasi sungai sejak 2014 lalu. Kondisi jalan itu saat ini tinggal menyisakan separuh badan jalan.

Kendaraan yang akan lewat untuk menuju ke Kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding dan kecamatan lainnya harus ekstra hati-hati dan berjalan secara bergantian dititik yang mengalami longsor, sehingga tidak tercebur ke dalam sungai.

Sedangkan untuk jalan kabupaten yang mengalami longsor kata Basuki diantaranya di Desa Air Merah, Kecamatan Curup Tengah, maupun di sejumlah lokasi lainnya saat ini belum bisa dilaksanakan. Perbaikan jalan ini akan dilaksanakan pada 2017 mendatang dengan jalan pembangunan pelapis tebing sehingga jalannya tidak terputus.

Dia mengimbau kalangan masyarakat setempat untuk selalu waspada, mengingat saat ini telah memasuki musim hujan sehingga potensi terjadinya bencana alam berupa tanah longsor dan banjir dapat terjadi kapan saja. Selain itu warga juga diminta tidak pergi ke kebun yang terletak di bawah tebing, atau daerah rawan longsor lainnya.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016