Mukomuko (Antara) - Warga Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menemukan bayi tanpa pembungkus di bawah pohon sawit milik warga di wilayah tersebut.
"Bayi tersebut ditemukan Minggu pagi ini sekitar pukul 07.50 WIB di bawah pohon sawit milik warga yang berbatasan dengan kebun sawit perusahaan," kata Beni, warga Kecamatan Ipuh, di Mukomuko, Minggu.
Dikatakannya, orang yang pertama kali menemukan bayi di bawah pohon sawit adalah Asuardi, warga Kecamatan Ipuh. Penemuan bayi tersebut berawal dari suara yang berasal dari bawah pohon sawit.
Ia mengatakan, warga ini menemukan bayi tersebut saat sedang melintas di lokasi itu untuk memanen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
"Saat mendengar suara tangisan tersebut, warga ini memberitahukan kepada Parsiman pemilik kebun kelapa sawit," ujarnya.
Ia mengatakan, saat pertama ditemukan, kondisi bayi itu masih berlumuran darah tanpa pembungkus. Hanya beralaskan daun kelapa sawit yang kering.
Selanjutnya, katanya, warga membawa bayi tersebut ke puskesmas Kecamatan Ipuh.
Kepala Puskesmas Kecamatan Ipuh Dr Yuli menyebutkan bayi perempuan tersebut lahir prematur karena hanya seberat satu kilogram.
Ia mengatakan, saat ini bayi tersebut telah di rujuk ke RSUD setempat guna menjalani perawatan lebih lanjut.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016
"Bayi tersebut ditemukan Minggu pagi ini sekitar pukul 07.50 WIB di bawah pohon sawit milik warga yang berbatasan dengan kebun sawit perusahaan," kata Beni, warga Kecamatan Ipuh, di Mukomuko, Minggu.
Dikatakannya, orang yang pertama kali menemukan bayi di bawah pohon sawit adalah Asuardi, warga Kecamatan Ipuh. Penemuan bayi tersebut berawal dari suara yang berasal dari bawah pohon sawit.
Ia mengatakan, warga ini menemukan bayi tersebut saat sedang melintas di lokasi itu untuk memanen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit.
"Saat mendengar suara tangisan tersebut, warga ini memberitahukan kepada Parsiman pemilik kebun kelapa sawit," ujarnya.
Ia mengatakan, saat pertama ditemukan, kondisi bayi itu masih berlumuran darah tanpa pembungkus. Hanya beralaskan daun kelapa sawit yang kering.
Selanjutnya, katanya, warga membawa bayi tersebut ke puskesmas Kecamatan Ipuh.
Kepala Puskesmas Kecamatan Ipuh Dr Yuli menyebutkan bayi perempuan tersebut lahir prematur karena hanya seberat satu kilogram.
Ia mengatakan, saat ini bayi tersebut telah di rujuk ke RSUD setempat guna menjalani perawatan lebih lanjut.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016