Bengkulu (Antara) - Investor asal Tiongkok memulai proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batubara dengan daya 2 x 100 Megawatt (MW) di kompleks PT Pelindo II di Kelurahan Teluk Sepang, Kota Bengkulu yang ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti.

"Pembangunan pembangkit ini akan diawasi secara khusus untuk memastikan investor menjalankan komitmennya," kata Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti usai meletakkan batu pertama pembangunan PLTU di kompleks PT Pelindo II, Selasa.

Pengawasan yang dimaksud kata Gubernur terkait dengan keresahan warga Kelurahan Teluk Sepang atas pembangunan pembangkit yang dioperasikan PT Tenaga Listrik Bengkulu tersebut.

Warga Kelurahan Teluk Sepang yang permukimannya hanya berjarak 1,5 kilometer dari lokasi PLTU mengkhawatirkan dampak pencemaran udara dan laut yang mengancam keberlanjutan mata pencaharian nelayan.

Presiden Komisaris PT Tenaga Listrik Bengkulu, Petrus Halim mengatakan, pembangunan pembangkit listrik tersebut untuk mendukung program 35.000 MW listrik sesuai target pemerintah.

"Pembangunan konstruksi ditargetkan mulai awal 2017 dan siap menyala pada 2020 sesuai dengan perencanaan kami," ujar Petrus.

Menurut dia, batu bara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit tersebut sebanyak 1 juta ton per tahun yang dipenuhi dari produksi batu bara lokal Bengkulu.

Daya yang dihasilkan dari pembangkit tersebut menurut Petrus akan dimanfaatkan untuk kebutuhan lokal dan memicu industri untuk mengembangkan perekonomian lokal.

Sementara tidak jauh dari lokasi peletakan batu pertama tersebut, ratusan warga Kelurahan Teluk Sepang berunjukrasa menolak proyek pembangkit berbahan batubara itu.

"Kami tidak ingin menghirup debu dan kehilangan mata pencaharian melaut," kata Aprizal, salah seorang pengunjukrasa, Selasa.

Ia mengatakan selama ini masyarakat sudah resah dengan debu batubara yang ditumpuk di "stock file" yang lokasinya tidak jauh dari permukiman warga 14 RT di kelurahan itu.

Ditambah lagi ratusan truk pengangkut batubara yang setiap hari melintasi jalan umum di kawasan itu membuat badan jalan rusak.

Aksi yang berlangsung di pinggir jalan Simpang Kelurahan Teluk Sepang tersebut mendapat penjagaan ketat dari anggota polisi.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016