Rejang Lebong (Antara) - Pejabat Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan membantu pengembangan usaha pengolahan biji kopi di daerah itu.

Kepala Bappeda Rejang Lebong, Zulkarnain, di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan usaha pengembangan pengolahan kopi ini akan dilaksanakan di kawasan strategis kabupaten (KSK) yang meliputi Kecamatan Sindang Beliti Ulu dan Kecamatan Sindang Beliti Ilir.

"Pembinaan usaha pengolahan biji kopi ini akan dilakukan melalui Diklat oleh LIPI melalui pengembangan teknologi tepat guna yang akan dilaksanakan pada 8-11 November 2016 di Subang, Jawa Barat," katanya.

Pemanfaatan TTG dalam pengolahan kopi bijian ini tambah dia, akan diikuti UKM yang tersebar dalam empat desa antara lain dua desa di Kecamatan Sindang Beliti Ulu yakni Desa Karang Pinang, Desa Tanjung Heran.

Kemudian dua desa di Kecamatan Sindang Beliti Ilir yakni Desa Balai Butar dan Desa Lubuk Belimbing 1.

Pengembangan produksi kopi olahan akan menggunakan kemasan yang sudah didesain tim perencanaan Bappeda dengan nama "Tjoeroep Black Coffee" dengan hiasan tulisan dengan aksara Ka Ga Nga, yang merupakan aksaran masyarakat Rejang Lebong, sebagai ciri khas produk kopinya.

Usaha pengolahan bubuk kopi yang dilakukan oleh empat kelompok UKM dalam dua kecamatan itu, selama ini dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan biji kopi yang dihasil oleh masyarakat setempat dengan lokasi pemasaran dalam kecamatan.

Diharapkan dengan adanya pengembangan usaha dengan TTG yang dilakukan LIPI ini nantinya dapat meningkatkan produksi kopi olahan yang dihasilkan oleh pelaku UKM di daerah itu sehingga bisa dipasarkan guna memenuhi kebutuhan luar daerah.

Tanaman kopi sendiri merupakan komuditas pertanian lokal yang banyak ditanam warga tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, dimana setiap tahunnya biji kopi yang hasilkan mencapai 13.000 ton lebih dengan lokasi pemasaran ke Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Sumatera Utara dan daerah lainnya. ***3*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016