Rejang Lebong (Antara) - Populasi hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten Rejang Lebon saat ini tercatat paling banyak di di Provinsi Bengkulu dengan jumlah lebih dari 35.000 ekor.

Menurut Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Curup, Firi Asdianto di Rejang Lebong, Selasa, penetapan wilayah paling banyak HPR tersebut berdasarkan penelitian Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu pada 2015 lalu.

Berdasarkan penelitian dan pendataan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu tahun 2015 lalu, mencatat jumlah HPR berupa anjing, kucing dan kera sebanyak 35.000 ekor. "Sedangkan dari pendataan yang kami lakukan jumlahnya lebih yakni mencapai 40.000 ekor," katanya.

Tingginya populasi HPR di Rejang Lebong tersebut terutama jenis anjing, kata dia, karena dari 15 kecamatan di Rejang Lebong sebagian besar adalah kawasan perkebunan, yakni kopi serta sebagian kecil perkebunan karet.

Petani pemilik kebun memanfaatkan anjing peliharaan sebagai penjaga perkebunan.

"Setiap petani kopi di sini rata-rata memiliki anjing penjaga kebun dengan jumlah yang berbeda-beda, setelah musim kopi berakhir anjing ini kemudian dilepasliarkan sehingga kemudian berkembangbiak tidak terkendali lagi," ujarnya.

Adapun sebaran HPR terbanyak dari 15 kecamatan di daerah itu, kata dia, terbanyak berada di Kecamatan Sindang Dataran, Sindang Kelingi, Bermani Ulu, Curup Selatan dan Curup Utara, dengan sebaran 200-300 ekor perdesanya.

Banyaknya anjing liar atau tidak bertuan ini, kata dia, harus ditangani oleh pihak terkait, yakni Dinas Perikanan dan Peternakan serta Puskeswan.

Untuk penanganan oleh Disnakan Rejang Lebong berupa tindakan pengendalian populasi atau eleminasi dengan cara meracuni anjing liar. Sedangkan pihaknya menerapkan program sterilisasi atau kebiri.

Selain itu tingginya populasi HPR ini juga membuat pemerintah menggulirkan program vaksinasi agar HPR tidak menularkan penyakit rabies dengan pembiayaan yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi Bengkulu serta APBD setempat.

Untuk tahun 2016 ini kegiatan vaksinasi HPR ditargetkan sebanyak 18.000 ekor. Sampai pertengahan November 2016 kegiatan vaksinasi ini sudah mencakup 14.000 ekor HPR.

"Saat ini tinggal 10 desa di Kecamatan Padang Ulak Tanding yang belum selesai di vaksin, dan targetnya Desember nanti sudah 100 persen," kata dia. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016