Mukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mulai membangun jembatan yang rusak akibat banjir di Desa Ranah Karya, Kecamatan Lubuk Pinang pada tahun 2017.

"Alokasi bantuan dana hibah sebesar Rp7 miliar dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana tahun ini, tetapi pembangunannya tahun 2017," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Suwandi, di Mukomuko, Rabu.

Pemerintah setempat tahun ini mendapatkan bantuan dana hibah untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir sebesar Rp7 miliar dari BNPB.

Dana itu merupakan sebagian dari dana yang diusulkan instansi untuk menanggulangi banjir kepada BNPB sebesar Rp16 miliar.

Tahap awal, katanya, daerah ini baru dibantu dana hibah sebesar Rp7 miliar. Kemungkinan tahun depan ada penambahan kekurangan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir.

Ia menyatakan, wilayah yang menjadi sasaran kegiatan yang menggunakan dana hibah tersebut, yakni sejumlah desa dalam Kecamatan Lubuk Pinang.

Dia menyebutkan, desa sasaran adalah Desa Arah Tiga, Desa Tanjung Alai, dan Desa Suka Pindah.

Menurutnya, mengingat dana rehabilitasi dan rekonstruksi pascabanjir yang diterima daerah itu hanya sebagian, kemungkinan diprioritaskan untuk pembangunan jembatan di Desa Suka Pindah.

"Kami cenderung menginginkan dana itu digunakan untuk pembangunan jembatan sesuai dengan usulan kebutuhan anggaran pembangunan jembatan sebesar Rp7 miliar," ujarnya pula.

Namun, katanya, dana tersebut bisa saja digunakan untuk kegiatan lain seperti pembangunan beberapa titik pengaman sungai di Kecamatan Lubuk Pinang.

Saat ini instansinya baru membuat rencana kegiatan anggaran mulai dari tanggal 30 November hingga 2 Desember 2016.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016