Bengkulu (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu menambah enam sirene, alat peringatan dini tsunami bagi masyarakat di pesisir wilayah daerah itu.

"Dalam anggaran tahun 2017 kami anggarkan enam sirene untuk ditempatkan di wilayah pesisir yang padat permukiman," kata Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Husni Mahyudin di Bengkulu, Kamis.

Saat ini kata Mahyudin, Bengkulu baru memiliki dua sirene tsunami yang dibangun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Dua sirene tersebut ditempatkan di wilayah Kota Bengkulu yakni di Kelurahan Padang Harapan dan Kelurahan Berkas.

"Sementara ada enam kabupaten lainnya yang juga rawan bencana gempa dan tsunami yang membutuhkan alat peringatan dini," kata Mahyudin.

Enam kabupaten yang membutuhkan sirene tsunami yakni pesisir Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kaur, Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Bengkulu Selatan dan Seluma.

Selain enam kabupaten tersebut, pulau terluar Pulau Enggano juga membutuhkan alat sirene tsunami tersebut untuk sistem peringatan dini bagi ribuan masyarakat di pulau itu.

"Alatnya mahal jadi pengadaan bertahap tidak bisa sekaligus untuk seluruh daerah pesisir," ucapnya.

Dua unit sirene yang ada di Kota Bengkulu kata dia dikendalikan oleh petugas di BPBD Bengkulu, namun dapat diambilalih oleh BKMG jika 11 menit setelah gempa petugas BPBD Bengkulu belum mengaktifkan.

Untuk pemeliharaan alat tersebut, petugas BPBD secara rutin melakukan tes dengan mengaktifkan alat tersebut setiap bulannya pada tanggal 26.

Bengkulu termasuk dalam daerah rawan gempa bumi dan tsunami karena berada di pertemuan lempeng aktif Indoaustralia dan Eurasia.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016