Mukomuko (Antara) - Sejumlah warga di Desa Retak Mudik, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak beberapa tahun terakhir swadaya membangun jalan produksi perkebunan kelapa sawit di wilayahnya.

"Warga membangun jalan menggunakan dana retribusi lahan perkebunan kelapa sawit rakyat sebesar Rp25.000 per hektare," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan, Pemerintah Desa Retak Mudik, Kecamatan Sungai Rumbai sudah membuat peraturan desa yang mengatur tentang penarikan retribusi lahan perkebunan rakyat di wilayah tersebut.

Ia mengatakan, pemerintah desa membuat perdes tersebut berdasarkan hasil kesepakatan dan musyawarah dengan warga terutama yang memiliki lahan perkebunan kelapa sawit.

Ia menilai, retribusi yang dipungut dari pemilik lahan perkebunan kelapa sawit di wilayah itu tidak terlalu besar, yakni sebesar Rp25.000 per hektare.

"Dana yang mereka kumpulkan dari retribusi dalam setahun itu bisa mencapai sekitar Rp100 juta. Dana itu mereka gunakan pengoralan jalan produksi perkebunan dan membuka jalan baru," ujarnya.

Menurutnya, setahunya baru satu desa ini yang sudah menerapkan aturan seperti itu. Desa lain bisa melakukan hal yang sama demi pembangunan di wilayahnya.

Ia mengatakan, terkait besaran retribusi sesuai dengan kemampuan mayoritas pemilik tanaman perkebunan kelapa sawit. Selanjutnya besaran nilai retribusi itu disepakati bersama dalam musyawarah di desa. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017