Bengkulu (Antara) - Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur menjadi salah satu kebutuhan prioritas Bengkulu untuk mengejar ketertinggalan daerah ini dari daerah lain di Pulau Sumatera.
"Ketertinggalan Bengkulu salah satunya diakibatkan pembangunan infrastruktur minim, terutama jalan," kata Rohidin saat menerima kunjungan anggota Komisi II DPR RI di Bengkulu, Kamis.
Kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan, kata Wagub, merata di 10 kabupaten dan kota. Bahkan, jalan nasional yang menghubungkan Bengkulu dengan provinsi tetangga, antara lain, Sumatera Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan, juga masih butuh peningkatan kualitas.
"Kami juga mengusulkan pembangunan sejumlah jalur baru untuk membuka keterisolasian Bengkulu dengan wilayah Sumatera bagian Timur. Akan tetapi, belum terealisasi," katanya.
Sementara itu, infrastruktur dasar berupa jalan, jembatan, dan penerangan juga belum merata ke desa-desa sehingga saat ini masih ada ratusan desa di daerah ini yang berstatus desa tertinggal.
Untuk itu, Pemprov Bengkulu mengharapkan dukungan legislator untuk meningkatkan dana pembangunan infrastruktur untuk wilayah Bengkulu.
Anggota Komisi II DPR RI Henry Yosodiningrat mengapresiasi upaya Pemprov Bengkulu mengejar ketertinggalan dari daerah lain di wilayah Pulau Sumatera.
"Kami akan sampaikan aspirasi ini ke teman di komisi yang membidangi infrastruktur," kata Henry.
Kehadiran politikus PDI Perjuangan itu bersama rombongan anggota Komisi II lainnya ke Bengkulu dalam rangka sosialisasi program legislasi nasional pada tahun sidang 2017.
Dalam kesempatan itu, Wagub Bengkulu Rohidin memaparkan lima program prioritas pemerintah daerah, yakni pengentasan kemiskinan; penguatan komoditas unggulan agromaritim dan hilirisasi; pengembangan infrastruktur strategis dan industrialisasi; tata kelola pemerintahan berbasis IT; dan sektor pariwisata dengan menyukseskan Visit 2020 Wonderful Bengkulu.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Ketertinggalan Bengkulu salah satunya diakibatkan pembangunan infrastruktur minim, terutama jalan," kata Rohidin saat menerima kunjungan anggota Komisi II DPR RI di Bengkulu, Kamis.
Kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan, kata Wagub, merata di 10 kabupaten dan kota. Bahkan, jalan nasional yang menghubungkan Bengkulu dengan provinsi tetangga, antara lain, Sumatera Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan, juga masih butuh peningkatan kualitas.
"Kami juga mengusulkan pembangunan sejumlah jalur baru untuk membuka keterisolasian Bengkulu dengan wilayah Sumatera bagian Timur. Akan tetapi, belum terealisasi," katanya.
Sementara itu, infrastruktur dasar berupa jalan, jembatan, dan penerangan juga belum merata ke desa-desa sehingga saat ini masih ada ratusan desa di daerah ini yang berstatus desa tertinggal.
Untuk itu, Pemprov Bengkulu mengharapkan dukungan legislator untuk meningkatkan dana pembangunan infrastruktur untuk wilayah Bengkulu.
Anggota Komisi II DPR RI Henry Yosodiningrat mengapresiasi upaya Pemprov Bengkulu mengejar ketertinggalan dari daerah lain di wilayah Pulau Sumatera.
"Kami akan sampaikan aspirasi ini ke teman di komisi yang membidangi infrastruktur," kata Henry.
Kehadiran politikus PDI Perjuangan itu bersama rombongan anggota Komisi II lainnya ke Bengkulu dalam rangka sosialisasi program legislasi nasional pada tahun sidang 2017.
Dalam kesempatan itu, Wagub Bengkulu Rohidin memaparkan lima program prioritas pemerintah daerah, yakni pengentasan kemiskinan; penguatan komoditas unggulan agromaritim dan hilirisasi; pengembangan infrastruktur strategis dan industrialisasi; tata kelola pemerintahan berbasis IT; dan sektor pariwisata dengan menyukseskan Visit 2020 Wonderful Bengkulu.***2***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017