Bengkulu (Antara) - Sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Bengkulu menjadikan Desa Kaana di Enggano, pulau terluar Provinsi Bengkulu, sebagai desa dengan pelayanan administrasi berbasis teknologi.

"Kami mulai dengan melatih para perangkat desa tentang teknologi komputer sehingga pelayanan administrasi lebih mudah dan efektif," kata Koordinator Gerakan Edukasi Saung Informasi Teknologi (Gesit) Bengkulu, Richo Hardiansyah di Bengkulu, Jumat.

Richo mengatakan pelatihan yang digelar selama satu pekan itu akan dipusatkan di Kantor Desa Kaana, satu dari enam desa yang ada di Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.

Ketersediaan listrik di Desa Kaana, ucap dia, menjadi modal utama untuk menyelenggarakan pelatihan yang diagendakan dimulai pada Sabtu, 4 Februari 2017 itu.

"Desa Kaana sudah dialiri listrik meski dengan waktu berbatas yakni mulai pukul 06.00 hingga 23.00 WIB," ucapnya.

Untuk mendukung ketersediaan listrik, perangkat desa juga berkomitmen mengadakan genset guna mendukung pelayanan administrasi di desa.

Kegiatan yang melibatkan sebanyak 11 orang anggota Gesit itu tidak hanya memberikan pelatihan bagi perangkat desa tapi juga memberikan pelatihan yang sama bagi pelajar SMA Negeri Enggano.

"Memang pelajar SMA di Enggano belum menjalankan ujian berbasis komputer, tapi kami ingin mengenalkan pada mereka tentang dasar-dasar komputer," ujarnya.

Richo menambahkan, kegiatan lain yang dilakukan selama di Pulau Enggano yakni mengajar di dua sekolah dasar dan membagikan buku tulis serta buku bacaan tentang kesiapsiagaan bencana yang disumbangkan Basarnas.

Pulau Enggano yang berada di tengah Samudera Hindia merupakan pulau terluar wilayah Provinsi Bengkulu, berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu. Pulau itu dihuni lebih 3.000 jiwa penduduk yang bermukim di enam desa yakni Desa Malakoni, Kaana, Apoho, Meok, Kahyapu dan Banjarsari. ***4***

(T.H019/B/T007/T007) 03-02-2017 15:37:28

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017