Rejang Lebong (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menemukan perajin usaha gula aren di daerah itu yang menggunakan deterjen sebagai bahan tambahan dalam proses pembuatannya.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Asli Samin, Jumat, mengatakan pihaknya bersama BPOM Bengkulu dan anggota DPRD Rejang Lebong yang melakukan pemeriksaan usaha pembuatan gula merah di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang, menemukan adanya penggunaan deterjen dalam pembuatan gula aren di daerah itu.

"Sidak yang kami lakukan ini guna menindaklanjuti surat dari BPOM Palembang yang menyatakan gula aren asal Rejang Lebong yang beredar di wilayah itu setelah dilakukan penelitian positif mengandung deterjen. Adanya penggunaan deterjen ini ternyata memang ada dan terbukti," katanya.

Adanya adanya penggunaan deterjen bubuk dalam pembuatan gula aren tersebut kata dia, sangat membahayakan bagi kesehatan manusia.

Penggunaan deterjen yang biasa dipakai untuk mencuci pakaian itu, walau pun sedikit akan tetapi lama-kelamaan akan merusak organ tubuh bagian dalam.

Para perajin gula aren yang mereka temui di lapangan tambah dia, beralasan penggunaan deterjen ini agar gula aren yang mereka hasilkan bisa lebih padat dan tidak mudah mencair.

Dari analisa yang dilakukan tim Dinkes Rejang Lebong tambah dia, diketahui jika campuran deterjen yang dimasukan dalam air nira untuk pembuatan gula aren yang mengandung zat asam, maka keasamannya akan menjadi netral sehingga PH airnya menjadi normal sehingga gula aren tidak cepat basi.

Untuk itu pihaknya masih akan melakukan penelitian dan kerjasama dengan berbagai pihak lainnya sehingga bisa mendapatkan formulasi yang bisa mengawetkan air nira pengganti deterjen yang aman bagi kesehatan orang yang akan mengonsumsinya.

Sementara itu menurut Edi (40) salah seorang perajin gula aren yang ada di Desa Air Meles Atas penggunaan deterjen pada pembuatan gula aren ini sudah berlangsung puluhan tahun lalu, bahkan sebelum ada deterjen mereka menggunakan sabun batangan.

"Deterjen ini dimasukkan ke dalam bumbung bambu penampung air nira sekitar 1/4 sendok, atau kira-kira saja. Penggunaan deterjen ini hanya untuk penyadapan nira pada sore hari agar air niranya tidak cepat basi," ujarnya.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017