Bengkulu, (Antarabengkulu) - Cukup banyak ragam pembinaan serta pendampingan yang digelar Bank Indonesia di Provinsi Bengkulu guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya membina peternak dalam membudidayakan Itik Talang Benih.
    Binaan BI untuk budidaya varietas itik asli Bengkulu ini digulirkan di Desa Rimbo Recap, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
    "Dari peternak, kini telah menjadi klaster, sudah dua tahun program sosial BI ini berlangsung," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra, Senin (6/2).
    Melihat perkembangan budidaya yang dipercayakan kepada Klaster Peternak Itik Rukun Sejahtera, BI menilai sudah saatnya program tersebut diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong. Serah terima program sosial BI Bengkulu ini diselenggarakan Senin (6/2).
    "Kami menganggap para peternak sudah mandiri dan dapat melanjutkan usaha peternakannya, oleh karena itu kami serahkan ke pemerintah daerah, tapi kami tidak lepas begitu saja, kami tetap pasang mata dan telinga agar klaster ini tetap bisa berkembang bagus," kata dia dalam sambutannya.
    Selama mendampingi Peternak Itik Talang Benih, BI telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp357 juta, dengan sejumlah kegiatan mulai dari pelatihan, studi banding, bantuan mesin tetas, motor roda tiga untuk sarana distribusi, mesin pakan, perogram pembibitan yang bekerjasama dengan pihak akademisi, serta pembuatan pakan dan konsentrat.
    Dalam rentang dua tahun ini, klaster binaan mampu menghasilkan 2.469 ekor itik, dengan kemampuan bertelur per bulan bahkan mencapai 1.300 butir.
    "Untuk kualitasnya pun juga sangat baik, jika kita berbicara pedaging itik ini montok dan seksi, dengan ukuran yang lebih besar dari jenis lain," ucap Endang.
    Kuantitas telur yang dihasilkan pun dua kali lebih banyak, begitu juga dengan ukurannya juga jauh lebih besar dari telur itik varietas lainnya.
    Ketua Klaster Peternak Itik Rukun Sejahtera Amin Sunarya, berterimakasih pada BI Bengkulu yang telah mendampingi warga Desa Rimbo Recap dalam mengembangkan Itik Talang Benih.
    "Kami bersyukur mendapatkan pendampingan dari BI Bengkulu, dulunya hanya beternak tradisional, dengan hasil satu atau dua ekor saja, sekarang mampu memproduksi anakan atau Day Old Duck (DOD) sampai 1.000 ekor per bulan," terang Amin.
    Para peternak sudah mendapatkan berbagai ilmu dan pelatihan untuk meningkatkan produktivitas, bahkan dari keuntungan peternakan nantinya, mereka berencana akan menambah sejumlah peralatan mesin tetas. "BI telah berikan tujuh mesin tetas, kemampuan produksinya 800-1000 DOD per bulan, kita akan berupaya menambahnya jadi 20 mesin tetas, sehingga produktivitasnya lebih tinggi lagi," ujarnya. (adv)

Pewarta: Boyke LW

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017