Bengkulu (Antara) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk Provinsi Bengkulu sebagai tuan rumah kegiatan Lawatan Sejarah Nasional ke-14 yang digelar pada Mei 2017.
"Bengkulu memiliki sejarah yang dapat dijadikan simbol perekat bangsa," kata Direktur Sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan tema Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) di Bengkulu mengangkat tema "Merawat Keberagaman Melalui Memori Kolektif untuk Memperkokoh Karakter Bangsa".
Simbol perekat bangsa yang ada di Bengkulu tidak lepas dari fakta sejarah bahwa Bung Karno sebagai salah seorang Proklamator RI pernah diasingkan di Bengkulu.
"Bahwa ada raja-raja terdahulu di Bengkulu juga perlu diajarkan bagi generasi penerus sebagai potret keberagaman menuju proses Indonesia," katanya.
Untuk itu, Lasenas tahun ini akan dikemas dengan berbeda dan menarik, untuk mengajak anak-anak SMA se-Indonesia menguak nilai-nilai sejarah perjuangan yang ada di Bengkulu.
Tujuannya, untuk memunculkan rasa cinta tanah air, menghayati sejarah serta memiliki semangat dan motivasi memajukan Indonesia.
Peserta Lasenas sekira 200 orang pelajar SMA dari seluruh Indonesia akan diminta membuat karya tulis ataupun film dokumenter terkait sejarah yang ada di Bengkulu.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Ade Erlangga mengatakan, siap menyukseskan dan mendukung agenda nasional itu.
"Ini sekaligus momentum mengangkat dan mengenalkan sejarah Bengkulu ke masyarakat luas dan bisa menjadi salah satu daya tarik wisata," ucapnya.
Terutama Kota Bengkulu kata Ade merupakan anggota dari Jaringan Kota Pusaka bersama kota-kota yang kaya sejarah lainnya di Nusantara.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Bengkulu memiliki sejarah yang dapat dijadikan simbol perekat bangsa," kata Direktur Sejarah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Triana Wulandari di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan tema Lawatan Sejarah Nasional (Lasenas) di Bengkulu mengangkat tema "Merawat Keberagaman Melalui Memori Kolektif untuk Memperkokoh Karakter Bangsa".
Simbol perekat bangsa yang ada di Bengkulu tidak lepas dari fakta sejarah bahwa Bung Karno sebagai salah seorang Proklamator RI pernah diasingkan di Bengkulu.
"Bahwa ada raja-raja terdahulu di Bengkulu juga perlu diajarkan bagi generasi penerus sebagai potret keberagaman menuju proses Indonesia," katanya.
Untuk itu, Lasenas tahun ini akan dikemas dengan berbeda dan menarik, untuk mengajak anak-anak SMA se-Indonesia menguak nilai-nilai sejarah perjuangan yang ada di Bengkulu.
Tujuannya, untuk memunculkan rasa cinta tanah air, menghayati sejarah serta memiliki semangat dan motivasi memajukan Indonesia.
Peserta Lasenas sekira 200 orang pelajar SMA dari seluruh Indonesia akan diminta membuat karya tulis ataupun film dokumenter terkait sejarah yang ada di Bengkulu.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Ade Erlangga mengatakan, siap menyukseskan dan mendukung agenda nasional itu.
"Ini sekaligus momentum mengangkat dan mengenalkan sejarah Bengkulu ke masyarakat luas dan bisa menjadi salah satu daya tarik wisata," ucapnya.
Terutama Kota Bengkulu kata Ade merupakan anggota dari Jaringan Kota Pusaka bersama kota-kota yang kaya sejarah lainnya di Nusantara.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017