Mukomuko (Antara) - Pemilik usaha sarang burung walet di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta pemerintah setempat menyediakan fasilitas berupa koperasi khusus untuk pemasaran sarang burung walet dari daerah itu.

"Mereka harus membuat sebuah koperasi pemasaran sarang burung walet. Setelah itu dengan pajak sarang burung walet akan muncul dengan sendirinya," kata salah seorang pemilik usaha sarang burung walet dari Kelurahan Koto Jaya, Erwin, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu saat ditanya alasannya dan pemilik usaha sarang burung walet di daerah itu tidak mau membayar pajak sarang burung walet.

Ia menyatakan sebelum pemerintah setempat menarik pajak sarang burung walet dari warga setempat, mereka harus menyediakan fasilitas yang dapat memberikan kemudahan bagi pemilik usaha ini.

Menurutnya, sebelum pemerintah setempat menuntut haknya, sebaiknya mereka juga harus memenuhi kewajibannya membantu persoalan yang dihadapi oleh pengusaha sarang burung walet.

Untuk itu, ia mengatakan, pemerintah setempat harus memfasilitasi pengusaha sarang burung walet mendapatkan kemudahan dalam memasarkan sarang burung walet.

Menurutnya, solusinya adalah koperasi. Karena dengan adanya koperasi, hak dan kewajiban pemerintah maupun pengusaha sama-sama dapat tercapai.

Karena, menurutnya, kalau sudah ada koperasi dengan sendirinya seluruh pemilik gedung sarang burung walet di daerah itu terdaftar, termasuk produksi sarang burung walet.

Sementara ini, ia mengatakan, harga jual sarang burung walet sebesar Jual Rp9,3 juta per kilogram, atau turun dibandingkan sebelumnya diatas Rp10 juta per kg.

"Kami menjual sarang burung walet ini kepada toke dari Kota Bengkulu dan Sumatera Barat," ujarnya.

Ia menyatakan sebelum ada solusi, petugas pemerintah setempat jangan datang ke rumah mengajukan penagihan pajak sarang burung walet. Apalagi mereka menagih dengan dengan cara mengancam.

"Itu hak asasi kami tidak mau membayar pajak. Semua usaha ini kami peroleh dari modal sendiri dan gedung ini dibangun dan selama ini tidak ada budi daya burung walet," ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017