Mukomuko (Antara) - Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, meminta camat di daerah itu melaporkan tanaman jagung yang diduga gagal panen akibat terendam banjir.

"Kami sudah pernah menyampaikan ke camat agar membuat laporan apabila ada bencana alam di wilayahnya, tetapi saat bencana alam tidak mereka laporkan," kata Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Erwin, di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan hal itu setelah menerima informasi ada tanaman jagung di Kecamatan Malin Deman yang diduga gagal panen akibat terendam banjir.

Ia menyatakan, sampai sekarang instansi itu belum menerima laporan dari masyarakat terkait kejadian tersebut. Padahal kejadian seperti itu sudah termasuk kategori bencana alam.

Ia menyatakan, bagaimana instansi itu ingin menindaklanjuti masalah tersebut apabila tidak ada camat, kepala desa dan warga masyarakat yang melaporkan masalah itu.

Ia menyarankan, camat, kepala desa dan warga melapor saat kejadian bencana alam sedang berlangsung. Atau maksimal 3X24 jam setelah kejadian tersebut.

Menurutnya, berbagai keuntungan yang didapat oleh warga masyarakat melaporkan kejadian bencana alam. Pada tahap awal minimal bantuan makanan siap saji, peralatan memasak dan tenda.

"Kalau tidak ada laporan kepaa siapa kami mau menyalurkan bantuan," ujarnya.

Ia mengatakan, kejadian yang sudah terjadi sebelumnya tidak perlu lagi dibahas, untuk selanjutnya camat, keapala desa dan masyarakat cepat melaporkan bencana alam yang melanda wilayahnya. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017