Rejang Lebong (Antara) - Perkembangan harga kopi bijian kering di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini mengalami kenaikan dari Rp22.000 menjadi Rp24.000 per killogram.

"Harga kopi bijian saat ini dibeli oleh pedagang pengumpul Rp24.000 per kg, harga ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp22.000 per kg. Diperkirakan harga kopi ini terus mengalami kenaikan sampai musim panen kopi tahunan pada bulan Mei nanti," kata Zailani (43) warga Kecamatan Sindang Dataran, Sabtu.

Membaiknya harga pasaran kopi di daerah itu kata dia, sudah terjadi sejak awal Februari lalu, dimana sebelumnya berkisar Rp20.000 kemudian naik menjadi Rp22.000 dan beberapa pekan kemudian naik lagi menjadi Rp24.000 per kg.

Adanya kenaikan harga kopi tersebut tambah dia, sangat mereka syukuri mengingat komuditas andalan daerah itu sejak beberapa tahun belakangan produksi buah kopi yang dihasilkan petani mengalami penurunan menyusul adanya cuaca ekstrem yang melanda Tanah Air.

Buah kopi yang dihasilkan petani tidak lagi selebat sebelumnya, kalau pun bunga tanaman itu terlihat banyak namun yang menjadi buahnya hanya sebagian kecil saja.

Produksi kopi yang dihasilkan petani dari Kecamatan Sindang Dataran ini kata Zainal, paling banyak di Kabupaten Rejang Lebong, bahkan ditingkat Provinsi Bengkulu juga tercatat sebagai daerah penghasil terbanyak dengan jumlah produksi pertahunnya bisa mencapai 60.000 ton.

Sementara itu Harisman (35) warga Desa Bengko, Kecamatan Sindang Dataran mengatakan, kalangan petani di daerah itu saat ini mulai beralih dari menanam kopi alami ke kopi stek, dimana kopi stek ini produksi buahnya tidak mengenal musim.

"Kalau kopi stek bisa berbuah terus sepanjang bulan, beda dengan kopi biasa yang musim panennya setahun sekali. Kalau kopi stek ini bisa menghasilkan terus tetapi harus rajin dirawat dan membutuhkan pemupukan," ujarnya.

Produksi dari kopi wilayah itu tambah dia, saat ini mereka jual kepada pedagang pengumpul atau toke kopi yang selanjutnya menjualnya kesejumlah pabrik kopi yang ada di Provinsi Lampung dan sejumlah provinsi lainnya di Sumatera.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017