Rejang Lebong (Antara) - Kalangan pedagang ikan air tawar di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan sedikitnya pasokan ikan yang masuk ke daerah itu.

"Saat ini pasokan ikan dari luar daerah tidak ada yang masuk, yang kami jual ini merupakan ikan yang dipasok dari petani ikan lokal dan jumlahnya cuma sedikit, dan ukurannya juga kecil-kecil," kata Anton (35) pedagang ikan di kawasan Pasar Kaget, Kecamatan Curup Selatan, Minggu.

Pasokan ikan air tawar yang mengalami kelangkaan di daerah itu ialah ikan nila dan ikan mas. Sebaliknya untuk ikan laut jumlah pasokannya cukup banyak terutama yang berasal dari Kota Bengkulu, kata dia.

Selama ini ikan nila dan ikan mas itu banyak dipasok dari Kabupaten Bengkulu Utara, serta Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Sedangkan yang berasal dari luar provinsi Bengkulu berasal Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan.

Minimnya pasokan kedua jenis ikan itu membuat penjualan ikan nila dan ikan mas mengalami kenaikan. Jika sebelumnya ikan nila dijual pedagang antara Rp24.000-26.000 saat ini naik menjadi Rp28.000-30.000 per kg, tergantung dengan besar kecilnya ukuran ikan, tambah dia.

Sementara itu hal yang sama diutarakan Rusman, pedagang ikan di kawasan Pasar Atas Curup, saat ini untuk pasokan ikan nila dan ikan mas yang masuk ke daerah itu sangat terbatas. Pasokan ikan ini berkurang dari daerah asalnya dan sejauh ini belum diketahui apa penyebabnya.

"Kalau sebelumnya setiap hari dapat pasokan 50 sampai 100 kg, sekarang paling banyak 20 kg. Ikan ini dipasok oleh pedagang ikan lainnya yang dapat dari petani ikan yang ada di Rejang Lebong," ujarnya.

Sedangkan harga jual ikan sendiri untuk ikan nila yang dijual pedagang ikan di kawasan itu saat ini berkisar Rp28.000-30.000 per kg yang setiap killogramnya berisikan 4-5 ekor ikan. Dan untuk ikan mas, dijual Rp30.000 per kg yang sebelumnya dijual antara Rp27.000-28.000 per kg.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017