Jakarta (Antarabengkulu) - Pep Guardiola mengatakan Manchester City gagal lolos ke perempat final Liga Champions karena tidak mampu memaksimalkan peluang yang tercipta di babak kedua saat menghadapi klub Prancis AS Monaco, Kamis waktu Indonesia.
Manchester City terdepak dari Liga Champion seusai menelan kekalahan 1-3 dari Monaco (unggul agregat gol tandang 6-6) pada leg kedua 16 besar kompetisi antar klub benua Eropa itu.
"Kami bermain luar biasa di babak kedua, tapi kami lupa melakukan hal itu di (babak) pertama. Kami ingin bertahan secara agresif. Kami lebih bagus di babak kedua tapi itu saja tidak cukup," kata Pep Guardiola seusai pertandingan seperti dilansir UEFA, Kamis.
"Pada babak kedua kami memiliki peluang dan kami tidak memanfaatkannya, itulah penyebab kami tersisih," jelas Guardiola.
Guardiola memaparkan pentingnya mengantisipasi bola-bola servis dari tim lawan yang menjadi pemicu terjadinya gol ketiga Monaco pada laga tadi malam.
"Bola-bola servis sangat penting pada level ini. Barcelona dan Real Madrid mencetak gol dari itu (bola servis) pada minggu lalu. Kami tidak di sana dan kami tidak ada pada 45 menit pertama," keluh bekas pelatih Barcelona itu.
"Biasanya kami bermain ke tingkat yang lebih baik, namun di sini tidak. Kami akan belajar. Tim ini tidak punya pengalaman yang cukup," lanjut dia.
Bek Manchester City, John Stones, juga mengakui timnya tidak cukup solid dalam menghadapi bola-bola servis yang dilancarkan Monaco.
"Manajer (Guardiola) mengatakan sebelumnya, Liga Champions adalah tentang bola-bola servis. Real Madrid mencetak gol dari hal itu pada dua minggu dan lolos (ke perempat final). Kami tidak cukup solid," ucap dia.
Dengan tersingkirnya Manchester City, maka perempat final Liga Champions hanya melibatkan satu tim asal Inggris yaitu Leicester. Tim Inggris lainnya, Arsenal, tersisih lebih menyakitkan di tangan Bayern Muenchen dengan agregat 10-2 pada pekan lalu
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
Manchester City terdepak dari Liga Champion seusai menelan kekalahan 1-3 dari Monaco (unggul agregat gol tandang 6-6) pada leg kedua 16 besar kompetisi antar klub benua Eropa itu.
"Kami bermain luar biasa di babak kedua, tapi kami lupa melakukan hal itu di (babak) pertama. Kami ingin bertahan secara agresif. Kami lebih bagus di babak kedua tapi itu saja tidak cukup," kata Pep Guardiola seusai pertandingan seperti dilansir UEFA, Kamis.
"Pada babak kedua kami memiliki peluang dan kami tidak memanfaatkannya, itulah penyebab kami tersisih," jelas Guardiola.
Guardiola memaparkan pentingnya mengantisipasi bola-bola servis dari tim lawan yang menjadi pemicu terjadinya gol ketiga Monaco pada laga tadi malam.
"Bola-bola servis sangat penting pada level ini. Barcelona dan Real Madrid mencetak gol dari itu (bola servis) pada minggu lalu. Kami tidak di sana dan kami tidak ada pada 45 menit pertama," keluh bekas pelatih Barcelona itu.
"Biasanya kami bermain ke tingkat yang lebih baik, namun di sini tidak. Kami akan belajar. Tim ini tidak punya pengalaman yang cukup," lanjut dia.
Bek Manchester City, John Stones, juga mengakui timnya tidak cukup solid dalam menghadapi bola-bola servis yang dilancarkan Monaco.
"Manajer (Guardiola) mengatakan sebelumnya, Liga Champions adalah tentang bola-bola servis. Real Madrid mencetak gol dari hal itu pada dua minggu dan lolos (ke perempat final). Kami tidak cukup solid," ucap dia.
Dengan tersingkirnya Manchester City, maka perempat final Liga Champions hanya melibatkan satu tim asal Inggris yaitu Leicester. Tim Inggris lainnya, Arsenal, tersisih lebih menyakitkan di tangan Bayern Muenchen dengan agregat 10-2 pada pekan lalu
Editor : Riski Maruto
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017