Bengkulu (Antara) - Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Najamudin Ramli menilai Kota Bengkulu berpotensi menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya.

"Bengkulu kaya akan peninggalan sejarah, mulai dari masa pendudukan kolonial Inggris hingga pengasingan Bung Karno," kata Najamudin saat meresmikan ruang pamer dan audiovisual Benteng Marlborough di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan, Bengkulu memiliki keunikan sejarah karena menjadi wilayah Indonesia yang dipertukarkan antara Inggris dengan Belanda.

Pemerintah kolonial Belanda memberikan wilayah jajahannya yakni Singapura kepada Inggris, sedangkan Inggris menyerahkan Bengkulu untuk Belanda atau dikenal dengan istilah "Traktat London" pada 1824.

Selain itu, wisata sejarah lainnya adalah masa pengasingan atau pembuangan Bung Karno di Kota Bengkulu pada 1938 hingga 1942.

Rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu masih dapat ditemui di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kota Bengkulu.

"Semasa menjalani pengasingan juga Bung Karno bertemu dengan Ibu Fatmawati yang menjahit bendera sang Saka Merah Putih," ucapnya.

Ia mengharapkan dengan penambahan fasilitas berupa ruang pameran dan audiovisual di benteng tersebut, Bengkulu semakin menarik untuk tujuan wisata budaya, sejarah dan pendidikan.

Penataan sejumlah ruang dalam benteng tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat memahami nilai penting warisan budaya.

Fasilitas yang dibangun tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan dengan optimal lewat penyelenggaraan sejumlah kegiatan seperti pameran dagang dan budaya.

Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Sudoto menyambut baik pembuatan ruang pameran dan audiovisual di Benteng Marlborough.

"Semoga ini bisa menarik lebih banyak pengunjung sebab Benteng Marlborough juga menjadi objek wisata andalan Bengkulu," katanya.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017