Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Korban peluru nyasar dari anggota tim Direktoral Narkoba Polda Bengkulu Ramdani, hingga saat ini masih di rawat di RumahSakit Umum Daerah Bengkulu.

"Saya masih merasakan rasa sakit di tangan kanan akibat tembakan peluru yang mengenai telapak tangan," kata Ahmad Ramdani di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan, selain rasa sakit di tangan kanan bekas peluru tajam, juga kondisinya masih bengkak dan suhu badan sering berubah secara mendadak, kadang kala terasa panas atau dingin. Makanan yang dikonsumsi masih sedikit dan belum normal seperti biasanya karena belum ada nafsu makan, kalau pun makan masih dipaksa.

Ia berharap bisa segera sembuh dan bisa kembali bekerja seperti hari biasanya sebagai anggota Satuan Polisi Pamong Praja di Pemda Kabupaten Bengkulu Tengah.  Khusus kepada pelaku penembakan, ia percayakan prosesnya kepada Polda Bengkulu.

Saat kejadian Senin(25/6) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari saya sedang menutup pagar rumah pribadi Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli di Jalan Basuki Rahmat Kota Bengkulu, dan saya tak mengetahui pascakejadian.
"Saya baru sadar siang harinya setelah menjalani operasi pada Senin(25/6) pukul 07.30 WIB," katanya.

Kepala Bidang HUmas Polda AKBP Hery Wiyanto mengatakan, Ahmad Ramdani adalah korban peluru nyasar dari anggota Tim Direktorat Narkoba Polda Bengkulu yang sedang memburu penjual narkoba jenis sabu-sabu.

Lokasi kejadian perkara kebetulan berdekatan dengan rumah pribadi Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli.
"Tidak benar ada dugaan Bupati Bengkulu Tengah Ferry Ramli menjadi sasaran penembakan di rumah pribadinya Jalan Basuki Rahmat Kota Bengkulu pada Senin(25/6) pukul 01.00 WIB dini hari," katanya.(mhe*Z005)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012