Bengkulu (Antara) - Warga Desa Tanjungan, Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu memasang portal di jembatan irigasi untuk mengendalikan kendaraan berbobot berat hingga berpotensi merusak jaringan irigasi.

"Kami akan kembali memasang portal karena angkutan dengan bobot berat untuk melindungi irigasi ini," kata Erman, warga setempat, Rabu.

Ia mengatakan warga sudah pernah memasang portal di jembatan irigasi tersebut namun dirusak oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

Sementara kondisi jembatan sudah mulai retak akibat menahan beban angkutan berbobot besar sehingga mengancam irigasi yang mengairi lebih 500 hektare sawah di wilayah itu.

"Kami sudah laporkan ke Balai Sungai Sumatera VII untuk memperbaiki jembatan irigasi ini dan sudah ditanggapi," kata Erman.

Setelah perbaikan jembatan irigasi dilakukan pihak Balai Sungai Sumatera VII, warga bersepakat memasang ulang portal di jembatan tersebut.

Saluran irigasi yang oleh warga disebut irigasi NK itu dibangun pada 1989 oleh CV Nindya Karya dan menjadi andalan bagi para petani karena mengairi sawah lebih 500 hektare.

"Kami masukkan surat ke Ombudsman dan Balai Sungai Sumatera VII untuk memperbaiki jembatan dan sudah ditanggapi," ucapnya.

Asisten Ombudsman perwakilan Provinsi Bengkulu, Irsan Hidayat mengatakan sudah memfasilitasi laporan warga ke Balai Sungai Sumatera VII yang berkantor di Kota Bengkulu.

Laporan warga kata Irsan sudah ditindaklanjuti disertai dengan bukti-bukti perbaikan jembatan irigasi yang diperbaiki lembaga yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu.

"Kami sudah minta perangkat desa untuk mengawasi keberadaan portal dan membuat pos jaga karena kalau tidak dijaga maka irigasi bisa jebol," katanya.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017