Rejang Lebong (Antara) - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Subdivisi Regional Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mencatat penyerapan beras petani di daerah ini hingga pertengahan April 2017 baru mencapai 80 ton dari target sebanyak 4.090 ton.

Kepala Perum Bulog Subdivre Rejang Lebong, Makaramin Siregar, di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan masih rendahnya penyerapan beras petani dari tiga wilayah yang di bawah Bulog daerah itu tersebar tiga kabupaten, yakni Rejang Lebong, Kepahiang, dan Kabupaten Lebong saat ini belum memasuki musim panen.

"Saat ini penyerapan beras petani baru terhitung sampai pertengahan April 2017 mencapai 80 ton jumlah ini masih jauh dari target sebanyak 4.090 ton, saat ini belum memasuki musim panen dan kita harapkan hingga akhir tahun nanti target ini bisa terpenuhi," katanya.

Sejauh ini pihaknya mengalami kesulitan dalam memenuhi target pembelian beras dari petani dalam ketiga wilayah mengingat kualitas beras yang dihasilkan adalah jenis premium dengan harga jual paling rendah Rp9.000 per kg.

Sedangkan pembelian beras petani sesuai dengan Intruksi Presiden (Inpres) No. 5/2015 tentang kebijakan pengadaan gabah/beras dan penyaluran beras, yang mengatur Harga Pembelian Pemerintah (HPP) terhadap gabah/beras petani senilai Rp7.300 per kg.

Untuk memenuhi target pembelian beras petani tersebut pihaknya terus melakukan sosialisasi kelapangan sehingga target ini optimistis akan terpenuhi.

Pembelian beras petani oleh Bulog itu sendiri kata dia, dilakukan guna mengisi stok beras yang ada di gudang Bulog baik untuk penyaluran beras sejahtera (Rastra) dan juga beras cadangan pemerintah.

Dalam Inpres No.5/2015 ini selain mengatur besaran harga pembelian seharga Rp7.300 per kg, juga mengatur pembelain gabah kering ditingkat petani sebesar Rp3.700 kg, seterusnya pembelian ditingkat penggilingan harga yang dipatok sebesar Rp4.650 per kg.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017