"Sebanyak 1.663 ton beras bantuan pangan sudah tersalurkan ke penerima manfaat di Provinsi Bengkulu periode Oktober 2024," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Bengkulu Dody Syahrial di Bengkulu, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa sebanyak 1.663 ton beras tersebut telah disalurkan kepada 166.359 warga dengan masing-masing penerima bantuan pangan menerima 10 kilogram hingga tahap ketiga untuk periode Oktober 2024.
Untuk itu, pihaknya melakukan percepatan penyaluran bantuan pangan sebelum pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 dan akan dilanjutkan usai pelaksanaan pilkada pada Desember.
Dody berharap dengan telah disalurkannya bantuan pangan kepada masyarakat dapat membantu perekonomian warga di tengah naiknya harga sejumlah komoditas pangan di pasaran.
Berikut penyaluran bantuan pangan di wilayah Bengkulu yaitu Kota Bengkulu 198 ton beras dengan 19.858 penerima, Kabupaten Bengkulu Tengah 123 ton beras dengan 12.396 penerima.
Kabupaten Seluma untuk penyaluran beras sebanyak 160 ton dengan 16.070 penerima, Kabupaten Mukomuko yaitu 136 ton beras dengan 13.671 penerima, Kabupaten Bengkulu Selatan 159 ton beras dengan 15.976 penerima.
Selanjutnya, Kabupaten Kaur 98 ton beras dengan 9.856 penerima, Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 360 ton beras dengan 36.068 penerima, Kabupaten Rejang Lebong 196 ton beras dengan 19.674 penerima, Kabupaten Kepahiang 127 ton dengan 12.770 penerima dan Kabupaten Lebong yaitu 100 ton untuk 10.020 penerima.
Sementara itu, Bulog Divre Bengkulu memastikan bahwa ketersediaan beras di wilayah tersebut pada pelaksanaan Pilkada hingga akhir 2024 tersebut.
Kepala Perum Divre Bulog Bengkulu Dody Syahrial mengatakan bahwa saat ini ketersediaan beras di gudang sebanyak 4.700 ton dan 3.500 ton dalam proses pengiriman ke Bengkulu.
"Saat ini (ketersediaan beras di Bengkulu) kurang lebih sebanyak 4.700 ton dan akan ada penambahan dari Lampung dan Palembang," ujar dia.
Saat ini permintaan beras di pasaran mengalami peningkatan hingga 30 persen jika dibandingkan dengan semester sebelumnya, sebab menjelang pelaksanaan pilkada dan menjelang perayaan hari besar keagamaan nasional yaitu Natal dan Tahun Baru 2025.