Warsawa (ANTARA Bengkulu) - Mario Balotelli akhirnya memenuhi janjinya setelah menjadi pusat perhatian dalam laga terbesar dalam hidupnya dengan mengantarkan Italia ke final Piala Eropa 2012 untuk melawan Spanyol Senin dini hari WIB mendatang.

Azzurri sekali lagi membuktikan mereka punya kharisma atas Jerman setelah dua gol mempesona Balotelli membuat mereka menang 2-1 atas Jerman.  Sebaliknya bagi Die Mannschaft ini adalah kekalahan ketiganya dalam semifinal turnamen besar.

Italia kini mencetak rekor delapan kali tak pernah kalah melawan Jerman dan si misterius berumur 21 tahun "Super" Mario menjadi faktor terbesar di balik rekor itu.

"Dia (Balotelli) memang hebat, seperti juga keseluruhan tim," kata pelatih Italia Cesare Prandelli seperti dikutip AFP.

"Saya sungguh yakin bahwa satu tim memiliki ide bagaimana mereka bermain dan dia (Balotelli) sungguh memiliki gaya permainan ini. Dia siap sekali berlaga dan selalu ada, saya kira dia telah berada pada performa terbaiknya malam ini."

Bertahun-tahun lamanya pelatih timnas Italia ini mengatakan bahwa Balotelli memiliki potensi untuk menjadi salah seorang pemain terbaik dunia, namun baru Jumat dini hari tadi dia membuktikan potensi itu.

Pada dua momen yang sangat cemerlang, bintang Manchester City ini mengubur Jerman dan membalikkan semua ramalan sebelum laga Jerman vs Italia digelar.

Pada menit 20 dia menunjukkan insting seorang penyerang dengan menciptakan ruang di belakang bek Jerman Holger Badstuber untuk menyundul operan silang sisi kiri dari Antonio Cassano dari jarak sekitar enam yard.

Lalu, sembilan menit menjelang turun minum dia berjudi dan memenangkan duel melawan Philipp Lahm yang gagal memotong umpan lambung jarak jauh dari Riccardo Montolivo.  Penyerang Itali ini menjadi tak terkawal, terus berlari untuk berhadapan kiper Manuel Neuer sebelum kemudian dengan percaya diri melesakkan tembakan keras ke arah atas gawang Jerman.

Itu adalah bukti bahwa dia telah belajar dan mendengarkan petuah Prandelli yang telah menugaskannya dalam semua turnamen untuk mencoba di belakang pertahanan lawan guna mengintimidasi lawan.

Dan manakala Prandelli memutuskan untuk menggeser strategi dengan menempatkan lima gelandang bertahan dalam 10 menit menjelang babak pertama usai, adalah Cassano yang melapis Balotelli agar disiplin menjadi ujung tombak di depan sebelum kemudian dia kejang pada 20 menit sebelum babak kedua usai.

Sebenarnya Bolatelli bukanlah satu-satunya pahlawan kemenangan Italia, karena masih ada Andrea Pirlo yang sukses mendikte permainan dan mengatur tempo, dan Antanio Cassano yang konstan memberi tekanan terhadap pertahanan Jerman.

Gerakan kaki Cassano yang cepat dan lincah telah membuatnya lolos dari kawalan Mats Hummels dan Jerome Boateng, lalu menciptakan ruang dari mana dia memberikan umpan silang kepada Balotelli untuk menciptakan gol.

Sementara Andrea Pirlo membuat nyaman Italia karena ditjaya di lapangan tengah, sekaligus membuat jenderal lapangan tengah Jerman Mesut Ozil kurang mendapat dukungan dari timnya.

Dan ini membuat playmaker Juventus ini mampu menggiring bola bersama Giorgio Chiellini di kiri, sebelum kemudian mengirimkan umpan kepada Cassano yang menari di sisi kanan pertahanan Jerman.

Namun di balik penampilan cemerlang mereka, adalah Balotelli yang paling menyita perhatian lewat aksinya yang menawan.

Pekan lalu, rekannya di timnas Daniele De Rossi menyebut Balotlli sebagai "ometto", kata dalam Bahasa Italia yang berarti seseorang yang tengah menjadi pria dewasa dan berusaha mengambil tanggung jawab.

Balotelli memang menunjukkan upaya itu, namun dia kemudian melepas kostumnya untuk merayakan gol keduanya.  Kartu kungin pun dihadiahkan wasit kepadanya, dan ini menunjukkan dia belumlah dewasa atau menjadi orang.

Tapi Itali melaju dan Balotelli yang lebih dikenal dari prilaku anehnya ketimbang caranya bermain bola, akhirnya menciptakan headline di mana-mana karena laga semalam. (*)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012