Bengkulu (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu meyakini mampu mengendalikan harga bahan pokok selama bulan puasa dan hari raya Idul Fitri 2017.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu Evarini di Bengkulu, Kamis, menyebutkan, sejumlah bahan pokok yang semula dikhawatirkan menjadi penyebab inflasi dipantau mengalami surplus produksi.

"Yang kita khawatirkan seperti cabai, ternyata setelah program tanam 10.000 pohon cabai, itu berdampak positif. Sebulan lagi bulan puasa, dan harga komoditas ini masih stabil Rp25.000--30.000 per kilogram," kata dia.

Begitu juga dengan komoditas beras, sejumlah sentra produksi padi lanjut Evarini memasuki masa panen seperti di Kabupaten Bengkulu Utara, Rejang Lebong, Kota Bengkulu dan Bengkulu Tengah.

"Kemarin (19/4) panen di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah, dari panen ini kami optimis mampu menjaga suplai beras di pasaran sehingga nantinya berimbang dengan permintaan," kata dia lagi.

Sementara itu, Kepala Bulog Divre Provinsi Bengkulu Subali Agung Gunawan menyebutkan stok beras yang ada di gudang milik Bulog setempat bahkan cukup untuk memenuhi kebutuhan daerah sampai enam bulan ke depan.

"Untuk beras ada sekitar 12.000 ton, dan tidak hanya beras kami menyediakan gula pasir jumlah di gudang saat ini mencapai 250 ton dan ada lagi yang akan sampai," ucapnya.

Oleh karena itu, Agung mengajak masyarakat agar berbelanja sesuai dengan kebutuhan, dan tidak menumpuk bahan pokok untuk konsumsi selama Ramadhan.

"Jangan menjadi pembeli yang panik, jumlah pasokan berimbang dengan permintaan, jadi harganya tetap stabil," ujarnya.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017