Bengkulu (Antara) - Kepolisian Resor Kota Bengkulu berfokus upayakan pemulihan psikologi Aiptu BS beserta keluarga setelah kejadian salah tembak yang mengakibatkan anaknya meninggal dunia.

Kepala Kepolisian Resor Kota Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta di Bengkulu, Jumat, menyebutkan, Aiptu BS dan keluarga memerlukan pendampingan intensif.

"Akibat kejadian itu, Aiptu BS dan keluarga memang sangat tertekan, kita akan dampingi semaksimal mungkin," kata Kapolres.

Polres Bengkulu menyediakan tim dokter psikiater serta personel yang akan mendampingi Aiptu BS, istri, satu orang anaknya serta keluarga lain yang juga trauma karena kejadian itu.

"Yang jelas secara moril dan materil kita bantu, ini murni kecelakaan," ucap AKBP Ardian.

Kepolisian Resor Kota Bengkulu telah mengamankan Aiptu BS. Sebelumnya BS menenangkan diri di rumah keluarganya usai kejadian.

Kepolisian juga meluruskan opini yang berkembang terkait tragedi yang dilakukan Aiptu BS tersebut.

"Banyak opini yang beredar di luar dan tidak sesuai dengan fakta. Jadi tidak ada itu, dia keluar subuh, dia (Aiptu BS) tidur bersama anaknya," kata Ardian.

Anak keduanya, yakni korban, mulanya keluar dari kamar, dan masuk lagi ke kamar. Saat itulah Aiptu BS menyangka yang masuk itu adalah seseorang yang akan berniat jahat.

BS melepaskan tembakan yang mengenai ketiak kanan anaknya, ketika itu suasana rumah dalam keadaan gelap, yakni sekitar pukul 04.00 WIB.

Sebelum kejadian itu, istri BS baru dijambret di jalan dan mengalami luka-luka. Aiptu BS sudah mengantongi identitas pelaku serta sedang melakukan pengejaran.

Mungkin kekhawatiran yang berlebihan terhadap keselamatan keluarganya inilah membuatnya BS terlalu cepat melepaskan tembakan terhadap orang yang disangka maling, namun ternyata yang tertembak adalah anaknya sendiri yang baru dari kamar mandi.

Di mata rekannya, Aiptu BS merupakan anggota kepolisian yang disiplin serta sering menjadi penasihat bagi rekan-rekan seprofesi. ***2***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017