Bengkulu (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu mengingatkan warga untuk mewaspadai longsor akibat gerakan tanah yang berstatus menengah hingga tinggi di sejumlah wilayah.

"Ada delapan kabupaten dan kota yang diperkirakan terjadi gerakan tanah dengan status menengah hingga tinggi, sehingga warga perlu waspadai," kata Kepala BPBD Provinsi Bengkulu, Soemarno di Bengkulu, Rabu.

Ia mengatakan dalam laporan yang dirilis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan ada delapan wilayah kabupaten/kota potensi gerakan tanah yang terjadi selama Mei 2017.

Delapan wilayah kabupaten dan kota tersebut yakni Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kaur, Kepahiang, Kota Bengkulu, Lebong, Mukomuko dan Rejanglebong.

"Untuk Kota Bengkulu ada tiga kecamatan yang rawan yaitu Kampung Melayu, Muara Bangkahulu dan Kecamatan Selebar dengan status menengah," ucapnya.

Status menengah menurut Soemarno dapat diartikan daerah yang mempunyai potensi untuk terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sedangkan status tinggi yaitu zona yang dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, sedangkan gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

"Seperti di sepanjang jalan provinsi yang menghubungkan Kabupaten Lebong dan Rejanglebong sangat banyak tebing yang rawan longsor dengan status gerakan tanah tinggi," tuturnya.

Soemarno mencontohkan longsor yang terjadi sepekan lalu di lintas provinsi itu membuat sejumlah rumah warga di tiga desa di Lebong tertimpa material longsoran.

Tiga desa terdampak longsor yakni Desa Talang Ratu, Desa Sukasari dan Talang Donok yang mengakibatkan sembilan rumah warga rusak tertimpa timbunan material longsor dan jalan antarkabupaten itu sempat lumpuh beberapa jam.

"Masyarakat perlu mewaspadai potensi hujan yang masih tinggi, terutama di wilayah Lebong dan Rejanglebong," katanya.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017