Bengkulu (Antara) - Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bengkulu merazia sebanyak 30 distributor makanan serta toko ritel modern guna memastikan kualitas pangan yang akan dikonsumsi masyarakat pada Ramadhan 2017.

"Mulai dari distributor bahan pangan, makanan jadi, sampai toko modern," kata pimpinan tim penyidik BPOM Bengkulu Oktar Tamba di Bengkulu, Rabu.

Dari hasil razia tersebut, kata Oktar, tidak ditemukan makanan kedaluwarsa di tingkat distributor maupun toko ritel modern. Dari sampel yang hasil pengecekan masa kedaluwarsa masih cukup panjang, yang tercepat, yakni Oktober 2017.

"Hanya kita temukan beberapa bahan makanan yang kemasannya rusak tetapi masih terpajang, pihak toko sudah menariknya dan tidak akan diedarkan," kata dia.

Razia akan dilanjutkan lagi pada Senin 22 Mei mendatang, sasarannya adalah pasar tradisional dan toko kelontong.

Untuk pengawasan makanan maupun bahan makanan di tingkat distributor dan pedagang ini, ada beberapa acuan yang dilihat oleh BPOM, yakni izin kesehatan, izin usaha, izin edar, kondisi kemasan, masa kedaluwarsa, kondisi ruang penyimpanan serta tata letak makanan yang dipajang.

Sementara itu, Store General Manajer Hypermart Bengkulu, Tunjung Sulaksono, mengakui ada dua bahan makanan yang kemasannya rusak ternyata ikut terpajang di rak toko ritel tersebut.

"Kami telah tarik dan tak akan menjualnya, ada satu bungkus tepung yang ternyata bolong halus, jadi tidak terlihat, satu lagi satu kaleng susu kental manis yang kemasannya sedikit penyok," kata dia.

Untuk meningkatkan kualitas makanan yang dijual ke konsumen, Hypermart Bengkulu lanjut dia melakukan pengawasan intensif yakni pengecekan barang yang dipajang setiap empat kali sehari.***2***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017