Bengkulu (Antara) - Badan Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Bengkulu menemukan sejumlah gudang penyimpanan milik distributor makanan, belum sesuai standar kesehatan.

"Dari 30 gudang distributor yang kami razia pada 16-17 Mei 2017, ada sekitar 20 persen yang belum sesuai standar," kata penyidik BPOM Bengkulu Oktar Tamba di Bengkulu, Kamis.

Menurut dia, 20 persen dari seluruh distributor yang dirazia BPOM belum memiliki gudang penyimpanan yang sesuai dengan standar sanitasi higienis.

"Ini diakibatkan oleh kondisi gedung yang sempit, tetapi kami tidak bisa intervensi mereka harus bangun gedung baru. Posisi kami hanya menyarankan saja," kata dia.

Gudang yang kurang memperhatikan standar sanitasi higienis dapat menyebabkan kualitas pangan yang disimpan turun lebih cepat dari perhitungan perusahaan produsen makanan.

"Kami harapkan seluruh distributor di tahun berikutnya sudah memenuhi standar. Perbaikan itu sebenarnya sudah terlihat dari waktu ke waktu, tahun ini sudah lebih baik dari sebelumnya," kata dia lagi.

BPOM Bengkulu menggelar tiga tahapan razia jelang dan sepanjang Ramadhan 2017.

Razia pertama fokus pada distributor makanan, selanjutnya menyasar toko ritel modern, pasar tradisional dan toko kelontong.

"Razia tahapan ketiga nanti untuk pengawasan makanan takjil, itu kami gelar pada bulan Puasa," ujarnya.

Untuk tingkat distributor tidak ditemukan makanan kadaluwarsa atau yang tidak memiliki izin edar, namun masih ada ditemukan makanan dengan kemasan rusak.

"Jumlahnya hanya sedikit sekali, ada satu atau dua, dan sudah ditarik oleh distributor," ucap Oktar. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017