Rejang Lebong (Antara) - Pusat Kesehatan Hewan Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu menargetkan vaksinasi 16.000 hewan penular rabies (HPR) berupa anjing, kucing dan kera di daerah itu.

Kepala Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Curup drh Firi Asdianto ketika dihubungi di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan target vaksinasi HPR tersebut lebih sedikit dari tahun sebelumnya yang mencapai 18.000 ekor tersebar di 156 desa dan kelurahan dalam 15 kecamatan.

"Target pemberian vaksin rabies pada tahun ini sebanyak 16.000 ekor, jumlah ini lebih sedikit dengan tahun 2016 lalu yang mencapai 18.000 ekor," katanya.

Pemberian vaksin HPR itu disesuaikan dengan jumlah dosis yang dialokasikan baik oleh pemerintah pusat, Pemprov Bengkulu dan Pemkab Rejang Lebong.

Vaksin yang dialokasikan dari pusat sebanyak 10.000 dosis kemudian Pemprov Bengkulu 4.500 dan Pemkab Rejang Lebong sebanyak 1.500 dosis.

Jumlah vaksin yang dialokasikan setiap tahunnya tidak mampu menjangkau seluruh populasi HPR yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 38.000 ekor, hasil pendataan pada 2016 lalu.

Sejauh ini pihaknya selain terbatas dengan jumlah vaksin yang dialokasikan setiap tahunnya juga terbatasnya SDM yang akan melakukan pemberian vaksin di lapangan, serta minimnya anggaran operasional lapangan yang mereka terima.

Kendati terbatas dalam berbagai hal, Pusat Kesehatan Hewan tetap melakukan vaksinasi dalam rangka meminimalisir jatuhnya korban jiwa akibat terkena gigitan HPR setiap tahunnya.

Kegiatan vaksinasi HPR akan dimulai setelah lebaran Idul Fitri mendatang.

Sementara itu kasus gigitan HPR yang dilaporkan ke Puskeswan Curup yang terjadi sejak Januari-Mei 2017 ada lima kasus. Kelima kasus gigitan ini semuanya berhasil ditangani, karena HPR nya bukan anjing liar melainkan anjing peliharaan.

Sedangkan pada 2016 lalu kasus gigitan HPR yang ditangani Puskeswan Curup selain yang berobat ke Puskesmas dan RSUD Curup sebanyak 11 kasus yang terdiri dari satu kasus akibat gigitan anjing liar dan dinyatakan positif rabies dan 10 kasus lainnya dinyatakan negatif. ***4*** 

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017