Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu mengimbau perbankan setempat untuk memastikan sediaan uang tunai yang bisa ditarik nasabah lewat ATM pada bulan puasa hingga lebaran 2017.

"Kalau pengawasan, termasuk sistem di ATM merupakan tugas OJK, kita sifatnya hanya mengimbau perbankan untuk memastikan sediaan uang di ATM, demi kenyamanan masyarakat pada bulan puasa ini," Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Christin Sidabutar, di Bengkulu, Senin.

Imbauan tersebut menurut BI, oleh karena ketergantungan masyarakat Bengkulu terhadap penggunaan uang tunai dalam bertransaksi masih sangat tinggi.

Apalagi pada pada triwulan II 2017 ini diprediksi belanja masyarakat akan lebih tinggi dibandingkan periode lainnya. Hal itu disebabkan oleh libur sekolah, penerimaan siswa baru, serta bulan puasa berada pada triwulan yang sama.

Bank Indonesia sendiri telah memastikan mengenai kecukupan sediaan uang tunai selama bulan puasa dan lebaran, dengan menyediakan sekitar Rp1,8 triliun untuk Provinsi Bengkulu.

"Tetapi jika kebutuhan melebihi itu, kita tetap akan penuhi. Ke depannya kita menganjurkan masyarakat untuk beralih ke sistem pembayraan non tunai, karena lebih mudah aman dan tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar," kata dia.

Di Bengkulu baru hanya beberapa persen saja masyarakat yang menggunakan uang elektronik dalam bertransaksi. Keterbatasan infrastruktur serta kekhawatiran terhadap model pembayaran tersebut menjadi alasan masyarakat untuk tetap memakai uang tunai di setiap pembayaran.

"Belum banyak perusahaan, pedagang dan industri kuliner yang menyediakan pembayaran non tunai, masyarakat juga belum terbiasa sehingga mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu," ujarnya.***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017