Bengkulu (Antara) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Bengkulu menerapkan lima langkah untuk menekan inflasi berkaitan dengan tingginya permintaan komoditas terutama pada H-14 hingga H-7 Hari Raya Idul Fitri.

"Ada lima langkah yang kita siapkan untuk menekan inflasi terkait dengan tingginya permintaan berbagai kebutuhan menjelang Idul Fitri," kata Wakil Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Jumat.

Saat memimpin rapat koordinasi TPID Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Rohidin mengatakan langkah pertama yakni memastikan kecukupan ketersediaan pangan dan kebutuhan Idul Fitri.

Langkah kedua, melaksanakan kegiatan pasar murah, antara lain mendukung Bulog dalam distribusi daging murah yang dijual Rp80 ribu per kilogram.

Sementara langkah ketiga, mengendalikan inflasi di bulan puasa bekerja sama dengan para pemuka agama untuk mengimbau masyarakat agar membeli kebutuhan dengan wajar dan menghindari sikap berlebihan.

Sedangkan langkah kelima yakni inspeksi kecukupan pangan dan pemberantasan upaya penimbunan bekerja sama dengan Polda Bengkulu.

"Kita mengimbau masyarakat berbelanja dengan wajar sehingga tekanan psikologi pasar tidak terlalu keras," katanya.

Untuk memastikan stok, tambah dia, pihak terkait akan memantau persediaan sembilan bahan pokok dan memastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan warga.

Wagub menambahkan, selain permintaan terhadap komoditas tinggi, angka inflasi juga diperkirakan dipengaruhi harga tiket angkutan udara yang meningkat setiap bulan puasa.

Sementara Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Endang Kurnia Saputra, menyebutkan melonjaknya tiket pesawat tidak terlalu berpengaruh terhadap inflasi, sebab jumlah masyarakat yang menggunakan jasa pesawat lebih sedikit dibanding transportasi darat.

"Yang perlu dicermati adalah upaya menahan diri membeli yang tidak dibutuhkan, sehingga inflasi pada bulan puasa ini bisa dikendalikan," katanya.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017