Jakarta (Antara) - Buah nanas segar dari Indonesia kini dapat dinikmati konsumen di negeri pizza, Italia, setelah satu buah peti kemas berisi 18 ton nanas Indonesia tiba di pelabuhan kota Venezia akhir pekan.

Ekspor perdana nanas segar tersebut dilakukan PT Great Giant Food, bekerja sama dengan importir Italia, SAMA SpA  yang mengimpor hingga duapuluh peti kemas hingga akhir tahun 2017, kata Counsellor Pendosbud KBRI Roma, Charles F. Hutapea kepada Antara di Jakarta, Sabtu.

Sebelumnya, konsumen di Italia hanya dapat menikmati nanas Indonesia yang telah dikemas dalam kaleng.

Pembongkaran peti kemas perdana senilai USD 10,000 ini disaksikan  Dubes RI untuk Italia, Esti Andayani, bersama General Manager SAMA SpA, Giorgio Masiero juga hadir Atase Pertanian dan Atase Perdagangan KBRI Roma.

Dubes Esti Andayani menyatakan kegembiraannya karena komoditas buah segar Indonesia semakin diminati konsumen di Italia dan dapat bersaing dengan buah segar dari negara lain.

"Selama ini buah Indonesia banyak diimpor negara lain di Eropa, sekarang nanas Indonesia dapat pula menembus pasar Italia," ujar dia.

Perusahaan Italia tersebut sebelumnya mengimpor buah nanas dari negara Karibia atau Afrika dengan waktu pengiriman kurang lebih tiga minggu. Sementara, proses impor dari Indonesia ke Italia memerlukan waktu empat minggu. Meski demikian, waktu pengiriman yang lebih lama tidak mempengaruhi kualitas dan bentuk nanas Indonesia.

Menurut Atase Pertanian RI di Roma, Yusral Tahir, buah nanas (Ananas comosus L.) adalah salah satu komoditas buah unggulan di Indonesia.

Potensi nanas sebagai komoditi andalan ekspor Indonesia sebenarnya cukup besar, namun beberapa permasalahan terkait standar kualitas dan keamanan pangan menjadi penyebab kurang maksimalnya kontribusi nanas segar Indonesia dalam nilai perdagangan internasional. Produksi nanas Indonesia mencapai 1,84 juta ton dengan produktivitas sebesar 117,5 ton per hektar lahan.

Nanas produk ekspor PT Great Giant Food ini dinilai SAMA SpA memenuhi standar kualitas Uni Eropa, baik dari segi kualitas, keamanan pangan maupun etika usaha perusahaan pengekspornya.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017